WAJO, BACAPESAN.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo menggelar peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW 1444 H di Masjid Agung Ummul Quraa, Sengkang, Ahad (22/1/2023) malam.
Dihadiri ribuan jamaah yang memadati masjid kebanggaan Kabupaten Wajo itu, Pemkab bekerjasama Kantor Kementerian Agama Wajo, Pondok Pesantren As’adiyah, Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Panitia Hari-hari Besar Islam (PHBI) Kabupaten Wajo.
Selain peringatan ini lebih semarak dibandingkan tahun sebelumnya, Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat Pondok Pesantren As’adiyah, AG Prof Dr Nasaruddin Umar, berkenan membawakan hikmah Isra Mi’raj.
Saat menyampaikan sambutan, Bupati Wajo, Amran Mahmud terlebih dahulu menyampaikan terima kasih kepada Prof Nasaruddin yang bersedia menyampaikan pesan-pesan agama, terutama makna di balik peringatan Isra Mi’raj.
Setelah itu, Amran yang tak lain Ketua Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Wajo, menekankan beberapa pesan kepada jamaah. Di antaranya selalu mendekatkan diri dengan Sang Khalik, serta menunaikan ibadah shalat secara khusyuk.
“Hendaknya shalat itu mampu memperkuat, dan mempererat ukhuwah serta meningkatkan kebersamaan, solidaritas, sinergitas, dan gotong royong dalam menyelesaikan berbagai permasalahan,” urainya.
Tak kalah penting, lanjut Amran, yakni shalat
diharapkan bisa meningkatkan kepedulian kita terhadap sesama. “Apalagi saat ini masih banyak saudara kita yang terkena bencana yang membutuhkan uluran tangan kita,” harapnya.
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Wajo, Muhammad Yunus menyampaikan terima kasih atas sinergitas dari seluruh elemen masyarakat, serta arahan dan dukungan dari Bupati dan Jajaran Forkopimda, sehingga panitia bisa melaksanakan Isra’ Mi’raj ini.
“Malam ini adalah kemuliaan besar sehingga kita bisa sampai di bulan Rajab dan berkesempatan memperingati peristiwa yang sangat mulia yaitu peringatan Isra’ Mi’raj lebih awal,” paparnya.
Sementara, AG Prof Nasaruddin Umar dalam ceramahnya menjelaskan, bahwa Wajo ini adalah kota santri sehingga tidak cukup dengan selalu diisi ceramah yang biasa.
“Masyarakat Wajo adalah masyarakat akademik sehingga isi dari ceramah itu membutuhkan pencerahan lebih mendalam,”ucapnya.
Selama kurang lebih satu jam, mantan Wakil Menteri Agama RI ini, mengurai beberapa ayat dan hadis tentang makna Isra Mi’raj. Ia menyampaikan secara mendalam dengan mengaitkan berbagai tantangan kedepannya.
Kegiatan ini turut dihadiri jajaran Forkopimda Kabupaten Wajo, Anggota DPRD, Sekda sekaligus Ketua PHBI Kabupaten Wajo, Armayani bersama Para Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Ketua MUI Kabupaten Wajo, AG Muhammad Yunus Pasanreseng Andi Padi, Camat bersama Kades dan Lurah, Kabag Kesra, Ernawati Aras, Para Tokoh Alumni PP As’adiyah dari Kementerian Agama Prov Sulsel, Pimpinan Ormas Islam, Organisasi Wanita, Para Santri serta undangan lainnya. (*)