MAKASSAR, BACAPESAN.FAJAR.CO.ID– Kantor Wilayah Beacukai Sulbagsel mencatatkan penerimaan kepabeanan dan cukai selama 2022 mengalami surplus atau melebihi dari target.
Capaian tersebut disampaikan Kepala Kantor Wilayah Beacukai Sulbagsel, Nugroho Widodo dalam gelaran media gathering di Aula Kanwil Beacukai Sulbagsel, Rabu (25/1/2023).
“Media gathering ini untuk mempertanggungjawabkan dan menyampaikan segala program 2022, untuk mempertanggung jawabkan tugas dan fungsi kami. Di 2022 capaian kami melampaui target penerimaan. Surplus tertinggi ada di perdagangan internasional,” pungkasnya.
Menurut Nugroho, kepabeanan dan cukai selama 2022 mencapai Rp423,68 Milyar atau mencapai 125,67 persen. Dari sisi cukai yang menyumbang hingga Rp82,59 M dipengaruhi adanya penyesuaian tarif CHT sebesar 12 persen. Selain itu ada pula penambahan entitas pabrik rokok yang menambah pemesanan pita cukai.
“Penerimaan cukai rokok di 2022 mencapai 208 T atau sekitar 66 persen dari keseluruhan penerimaan cukai. Saat ini, 60 persen harga rokok masuk ke khas negara,” ucap Nugroho.
Selain itu, bea masuk juga menyumbang angka tinggi yakni Rp305,76 Miliar dimana komoditi gula menjadi penyumbang utama. Penyumbang lainnya adalah impor insidentil dari instalasi kabel jaringan komunikasi bawah laut.
Selanjutnya bea keluar yang menyumbang angka Rp35,32 Milyar dengan kakao yang konsisten menjadi penyumbang utama. Selain itu aktifnya ekspor komoditi palm kernel shell yang mengalami lonjakan harga. “Bea keluar di sumbang dari Kakao, kopi, minyak sawit,” sebut Nugroho.
Secara kumulatif, Januari-Desember 2022, total ekspor tercatat USD 8,47 miliar atau tumbuh 44,85 persen. Sementara impor sebesar USD 3,60 miliar.
Tidak hanya surplus dari segi penerimaan, Kanwil Beacukai Sulbagsel juga berhasil memperoleh penghargaan sebagai Kantor wilayah terbaik di Indonesia.
“Alhamdulillah tahun ini kami menjadi Kanwil terbaik di Indonesia mengalahkan pajak dan lainnya di lingkup Kementerian Keuangan. Ini membuat saya bersemangat.,” pungkasnya.
“Di 2022 juga kami melakukan pendampingan terhadap UMKM dan beberapa di antaranya bisa ekspor,” tutupnya. (*)