GOWA, BACAPESAN.COM – Inovasi pendirian Kampung Rewako di Kabupaten Gowa membantu meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya saat pandemi Covid-19 mulai melanda Indonesia termasuk di Kabupaten Gowa.
Atas dasar itu, peningkatan produktivitas masyarakat terdampak sangat diperlukan untuk meningkatkan kapasitas ekonomi desa sehingga diterbitkanlah surat untuk meminta camat menunjuk satu desa/kelurahan sebagai Kampung Rewako untuk dimanfaatkan masyarakat sekitar, salah satunya Kampung Rewako Jenetallasa yang kini menjadi destinasi wisata baru di Gowa.
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengatakan Inovasi Kampung Rewako Desa Jenetallasa ini dikerjasamakan dengan Pemdes melalui Bumdesa dan merekrut warga sekitar untuk diberdayakan sehingga ada penghasilan.
“Dengan hadirnya Kampung Rewako ini pengangguran kita berkurang karena merekrut tenaga kerja dari masyaralat sekitar desa dan meningkatkan jumlah rumah tangga yang menjajakan dagangannyadi jalur yang dilalui pengunjung menuju lokasi Kampung Rewako,” katanya.
Adnan mengaku kehadiran Kampung Rewako di Kabupaten menghadirkan output, outcome dan impact bagi Kabupaten Gowa. Pasalnya inovasi mampu menunjang pertumbuhan ekonomi Gowa yang tumbuh positif 7,26 persen dan tingkat pengangguran terbuka turun ke 3,26 persen di tahun 2022 yang sebelumnya do angka 4,30 pada tahun 2021 lalu.
“Kampung Rewako ini menjadi destinasi wisata bagi masyarakat Gowa bahkan Sulawesi Selatan karena didalamnya terdapat beberapa unit usaha yang mampu mendapatkan hingga Ratusan juta setiap bulannya, dan telah direplikasi di 26 desa/kelurahan se-Kabupaten Gowa,” jelas Adnan.
Karena inovasi tersebut, Pemerintah Kabupaten Gowa berhasil masuk sepuluh besar kabupaten di Sulawesi Selatan dan lolos ke tahap kedua pada Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) 2023, Kabupaten/Kota Provinsi Sulsel.
Dengan keberhasilan itu, Pemerintah Kabupaten Gowa berkesempatan melakukan presentasi dan pendalaman diskusi terkait peningkatan produktivitas untuk transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan sesuai tema Rencana Kinerja Pemerintah (RKP) tahun 2023 yakni melalui Inovasi Kampung Rewako di Kantor Balitbangda Provinsi Sulsel, Rabu (8/2).
Salah satu tim penilai, Agus Salim mengatakan PPD 2023 ini akan melalui beberapa tahap, dimana tahap pertama pemeriksaan dokumen inovasi dengan bobot maksimal 45 persen, tahapan kedua sesi wawancara dan presentasi dengan bobot maksimal 55 persen.
“Gowa masuk sebagai salah satu dari 10 kabupaten di Sulsel untuk dinilai kinerja dna inovasinya. Berdasarkan presentasinya tadi sangat bagus karena dilengkapi mulai dengan proses, input, output, outcome dan impact sesuai dengan indikator penilaian inovasi dan beberapa masukan agar lebih baik lagi,” jelasnya.
Adapun beberapa substansi penilaian PPD kata Agus Salim yakni mulai dari aspek pencapaian pembangunan, kualitas dokumen RKPD, proses penyusunan dokumen RKPD, dan inovasi dengan indikator yang dinilai mulai dari perencanaan, pencapaian, dan inovasi sesuai dengan tema RKP 2023 yaitu peningkatan produktivitas untuk transformasi ekonomi dan inklusif dan berkelanjutan.
Pada presentasi ini Bupati Gowa turut didampingi Kepala Badan Perencanaan Pembangunam Daerah Kabupaten Gowa, Sujjadan dan jajaran. (*)