MAKASSAR, BACAPESAN.FAJAR.CO.ID– Yayasan Ciputra Pendidikan menggelar peletakan batu pertama pembangunan sekolah Ciputra Kasih di Kawasan CitraLand Tallasa City Makassar, Kamis (16/2/2023).
Berada di atas lahan seluas 1,5 hektare, sekolah yang terdiri dari tingkatan SD, SMP, dan SMA ini akan dibangun menjadi tiga bangunan dan akan dirampungkan Juli 2024 mendatang.
Director Ciputra Group, Cipta Ciputra Harun
mengungkapkan, kehadiran sekolah Ciputra Kasih sangat berarti bagi Ciputra Group.
“Kita sangat ingin menghadirkan area pendidikan, bukan karena ada kawasan Citra Land Tallasa City Makassar disini maka di hadirkan sekolah, namun kami menghadirkan pelayanan pendidikan untuk masyarakat,” jelasnya.
Executive Board Yayasan Ciputra Pendidikan, Denny Bernandus mengungkapkan seremoni yang di gelar hari ini bersamaan dengan dua sekolah lainnya di Manado dan Ambon.
“Saat ini total ada 2 Universitas Ciputra di Indonesia dan 11 sekolah, sekolah Ciputra Kasih ini adalah sekolah yang ke 12. Mengapa dihadirkan di CitraLand Tallasa City Makassar, karena saat ini kebanyakan sekolah swasta bergengsi ada di tengah kota. Nah kita hadirkan di wilayah ini,” ujar Denny dalam jumpa persnya bersama awak media.
Denny melanjutkan, kehadiran sekolah Ciputra Kasih di daerah Sulawesi Selatan merupakan mimpi besar mendiang Ciputra.
“Dulu ir Ciputra hidup susah di kampung dan berikrar akan membuat sarana pendidikan. Beliau adalah seorang yang berprestasi di sekolah dan juga merupakan atlet lari jauh yang mendapat beasiswa ITB di tahun 1959” ungkapnya
Selain fasilitas yang lengkap, Denny mengungkap konsep pendidikan di Sekolah Ciputra Kasih bakal menganut sistem pendidikan di Finlandia.
“Kurikulum di sekolah Ciputra Kasih diadopsi dari kurikulum dengan diperkaya program pendidikan entrepreneurship K12 Ciputra way yang didesain dengan pola belajar yang mampu memfasilitasi siswa mampu mengelola 5 tahap kerja (exploring, planning, doing, communicating, reflecting). Kurikulum yang diajarkan ini tidak sekedar membuat siswa tahu dan mengerti apa yang dipelajari, tapi lebih menekankan pada kemampuan siswa dalam berkreasi dan berinovasi,” terangnya
“Selain itu, sistem pendidikan Finlandia juga akan di hadirkan yaitu sistem pendidikan positif dimana setiap anak memiliki konsep pendidikan yang positif. Sering kali kita melihat sistem pendidikan banyak hal yang melarang sesuatu dan memarahi, misal saat memecahkan gelas. Dengan konsep pendidikan dari Finlandia yang selalu positif, guru guru di latih untuk menerapkan hal tersebut,” tutup Denny
Perwakilan Dinas Pendidikan, Syamsudin berterimakasih atas hadirnya sekolah ini, “Kami bersyukur sekolah ini hadir. Sebagai titipan, pemerintah kita berharap Ciputra hadir sebagai sekolah yang memiliki karakter dan ciri khas sendri sebagai NKRI,” harapnya. (*)