TORAJA UTARA, BACAPESAN.COM – Sebagai wujud kepedulian dan dukungan akan kemajuan pariwisata di Toraja, panitia 110 tahun Injil Masuk Toraja (IMT), ajak ratusan masyarakat Toraja untuk gelar aksi nyata dengan bergotong royong benahi objek wisata Buntu Singki dengan bersama-sama mengangkat bahan untuk pembenahan objek wisata yang ada di Buntu Singki, kelurahaan Laang Tanduk kecamatan Rantepao kabupaten Toraja Utara (Torut) yang telah bertahun-tahun terbengkalai.
Dengan melibatkan TNI, Polri, pemuda lintas agama, sejumlah Organisasi Kepemudaan (OKP) yang ada di Toraja ( kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara), mahasiswa dari sejumlah universitas yang ada di Toraja.
Ketua panitia 110 IMT, Djekson Mari, didampingi ketua umum Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja (GT), Pdt. Alfred Anggui, Kapolres Torut, AKBP Eko Patriot dan Dandim 1414 Tator, Letkop Inv Monfi Ade Chandara, kepada media disela-sela kegiatan mengatakan bahwa kegiatan hari ini adalah salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati 110 IMT. Dengan melibatkan semua komponan masyarakat, baik itu pemuda gereja, pemuda mesjid, mahasiswa, masyarakat, pemerintah kabupaten (pemkab), TNI dan Polri.
Dikatakan Djekson bahwa kerja sama yang baik yang terjalin hari sangat luar biasa, bahan material yang begitu luar bisa diangkat ke objek berkat kerja sama yang luar biasa.
“Kerja sama hari ini, sangat luar biasa. Dimana bahan material yang begitu banyak bisa diangkat ke objek secara bergotong – royong. Dan selama ini belum ada kontraktor yang memiliki tenaga kerja yang begitu banyak dan tidak dibayar, namun baru hari ini ada kontraktor toleransi yang berhasil mengangkut bahan dalam waktu satu stengah jam ” jelas Djekson.
Dirinya berharap dengan momentum 110 tahun IMT ini bisa membawah berkat bagi kita semua, khususnya bagi masyarakat Toraja, serta berharap objek wisata Salib Buntu Singkik yang merupakan salah satu icon wisata kebanggaan Torut bisa selesai dengan baik.
Senanda dengan itu ketua umum Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja (GT), Pdt. Alfred Anggui dalam kesempatan itu juga mengatakan bahwa hari ini sangat luar biasa, dengan semangat gotong royong dan toleransi yang tinggi.
Ditambahkan bahwa dalam waktu dekat masih akan ada kegiatan bersih di sungai pada 3 Maret mendatang dengan kembali melibatkan masyarakat Toraja seperti yang terjadi hari ini. Agar kita bisa mengembalikan
“Kami berterima kasih kepada Kapolres, Dandim 1414 Tana Toraja dan semua pihak yang terlibat hari ini. Kita berharap kedepan kita bisa terus bergandengan tangan, menjaga Toraja ini dengan terus mencerminkan toleransi yang tinggi ” harap Alfred.
Diketahui bangunan patung saling di buntu Singkik yang mana memiliki 300 anak tangga tersebut adalah bangunan dengan sumber anggaran dari pemerintah daerah (Torut) dan pemerintah propinsi Sulawesi Selatan pada masa pemerintahan, Syahrul Yansin Limpo. (*(