MAKASSAR, BACAPESAN.FAJAR.CO.ID- Bank Indonesia Sulawesi Selatan memastikan ketersediaan uang tunai selama ramadan hingga menyambut idul fitri tetap aman.
Sebesar Rp5,8 triliun uang tunai dikucurkan Bank Indonesia atau naik sekitar 14 persen dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp5,04 triliun.
Meski demikian, menurut Deputi Direktur BI Perwakilan Sulsel Edy Kristianto, meski mengalami kenaikan, jumlah uang tunai yang di siapkan tahun ini mengalami perlambatan. Hal tersebut sejalan dengan semakin meningkatnya transaksi uang digital atau non tunai.
“Memang tahun ini tetap mengalami peningkatan jumlah sebesar 14 persen, tetapi jika dibandingkan dengan jumlah uang tunai yang disiapkan tahu tahun lalu meningkat 18 persen dari tahun sebelumnya. Itu artinya terjadi perlambatan,” ujar Edy dalam jumpa pers bertajuk ‘Upaya Menjaga Kestabilan Harga Dan Dukungan Ketersediaan Uang Rupiah Selama Ramadan Hingga Idul Fitri 1444 H’.
Lebih jauh, sepanjang periode 20 Maret hingga 4 April 2023, data BI Sulsel menunjukkan aliran penarikan uang keluar (outflow) sebesar Rp1,55 triliun, atau telah terealisasi sekitar 26 persen dari total Rp5,8 triliun yang telah disiapkan oleh BI Sulsel.
Dari Rp1,55 triliun uang tunai yang telah ditarik tersebut, penarikan oleh perbankan di Kota Makassar mencapai Rp883,12 miliar. Sementara itu, penarikan oleh perbankan di 4 lokasi kas titipan (Palopo, Bone, Pare-Pare, Bulukumba) tercatat sebesar Rp655,33 milyar.
Perlambatan jumlah ketersediaan uang tunai menurut Edy tidak lain karena meningkatnya transaksi uang elektronik.
Meski demikian pihaknya mengakui bahwa penggunaan uang elektronik masih masif dilakukan di pasar pasar modern.
“Kami mengakui kalau di pasar tradisional penggunaan uang elektronik memang belum terealisasi dengan baik, perlu pendekatan tersendiri. Namun di pasar pasar moderen bahkan di berbagai event transaksi uang elektronik cukup tinggi,” tandasnya. (*)