MAKASSAR, BACAPESAN.FAJAR.CO.ID- Literasi Anak Papua (LAP) menggelar silaturahmi ramadhan dan dialog bertajuk
‘Mendorong Percepatan Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat Papua dan menyikapi demokrasi dalam konteks pilkada 2024’.
Dalam gagasan dialog yang juga dihadiri perwakilan mahasiswa papua yang ada di Kota Makassar ini, mengemuka sejumlah permasalahan yang timbul terkait dengan kondisi pasca otsus di papua.
Tiga narasumber utama dalam dialogue yang digelar di Perintis Kemerdekaan VII ini ialah Ridwan Kambori selaku Presiden LAP, Damianus M Werre perwakilan Mahasiswa UIM dan Randi Elvis Rumi perwakilan Mahasiswa UNHAS yang hadir sebagai pemantik dalam diskusi tersebut.
Sejauh ini Kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat papua dalam otsus pemerintah dapat dirasakan betul oleh rakyat papua di era Jokowi.
Memperkuat konsolidasi demokrasi menuju Pemilu 2024 Presiden LAP, Ridwan Kambori mengungkapkan akan peran aktif mahasiswa mewujudukan Pemilu 2024 yang berintegritas dan berkualitas.
Selain itu dirinya juga yang menyentil akan pentingnya sinergitas antara warga Papua dan pemerintah amatlah sangat dibutuhkan. Tokoh pemuda dan paham nasionalisme dan Cinta tanah air amatlah sangat dibutuhkan dalam merangkul masyarakat papua.
“Akhir-akhir ini konflik semacam ini amatlah sangat kompleks. Maka kita harus melek dalam membaca sistem demokrasi yang ada” terangnya dalam diskusi yang digelar di jalan Perintis Kemerdekaan VII, Sabtu, 8 April 2023.
Hal ini tidak lepas dari sumber kekayaan alam Papua, menurutnya secara strategi perang, untuk mencaplok suatu negara, maka kuncinya kuasai wilayah strategis salah satunya adalah Papua.
Lanjut dalam pembahasan Dari sudut pandang mahasiswa papua kemudian membeberkan akan persoalan yang sering terjadi di Papua akan besarnya dana otsus dinilai tidak tepat sasaran.
“Papua yang cinta NKRI masih banyak. Semoga kedepan, situasi kamtibmas dapat terjaga,” singkatnya.
Terpisah, Damianus M Werre perwakilan Mahasiswa UIM Makassar, membeberkan akan dialog yang dilakukan tersebut adalah dengan melakukan pemahaman dan arahan akan penanaman nilai – nilai kebangsaan. “Papua adalah bagian dari kita maka mental serta mental ideologi merah putih harus ditanamkan sejak dini, “tambahnya. (*)