Oleh Masrur Makmur La Tanro
Negara Swiss dijuluki negara netral, indah dan mempesona.
Negeri ini juga terbersih di dunia versi Enviromental Performance Index Juga menjadi pemenang hunian terbaik di dunia selama 4 tahun berturut-turut.
Produk merek Toblerone, Lindt, Nestle merek coklat terbaik di dunia sejak abad ke -17 ada di Swiss. Bahkan, jam tangan seperti; Rolex, Longiness, Hublot atau Tissot terbaik di dunia.
Saya sedang berada di Swiss ketika dihubungi Humas Shoid untuk membuat kata pengantar dalam buku penamatan. World Happiness Report melaporkan bahwa negeri yang paling bahagia di dunia termasuk Swiss. Mengapa Swiss begitu sukses banyak hal dalam kehidupan ? Ternyata, orang Swiss memiliki Work Life Balance sehingga menjadi orang sukses. Work life Balance terdiri dari 3 sikap:
Kejujuran, Ketepatan Waktu dan Kesopanan.
Ketiga karakter unggulan ini hakekatnya ajaran agama. Jujur itu bahasa hati, hati selalu berbicara kebenaran. Dan kebenaran tumbuh dari rasa kejujuran.
Kebiasaan kita Solat tepat waktu menjadi media pembentukan karakter agar menghormati ketepatan waktu.
Dan akumulasi pendidikan formal sekolah dikombinasikan dengan pendidikan akhlak di masjid, lalu dituangkan dalam etika pergaulan dan berinteraksi di masyarkat.
Di jalan Kramgasse No 49, Bern-Swiss terletak musium terbesar Albert Einstein tahun 1935 ketika memberikan wawasan tentang visi spiritual dan moral ilmuwan dalam Kumpulan essainya : The World As I See It :
Wissenschaft ohne Religion ist lahm. Religion ohne Wissenschaft ist blind
“ilmu tanpa agama buta, agama tanpa ilmu lumpuh” pernyataan bermakna ada dualitas beroposisi biner yang mesti didalami secara simultan. Pertama pentingnya agama untuk menopang ilmu pengetahuan, dan yang kedua perlunya ilmu dalam pengamalan agama.
Bern, Swiss 07 Mei ‘23