JAKARTA, BACAPESAN.COM — Band kenamaan London, Inggris Coldplay akhirnya akan menggelar konser di GBK pada 15 November mendatang. Konser ini menjadi konser yang sangat ditunggu oleh pecinta musik tanah air. Kedatangan Coldplay ke Indonesia telah ditunggu hampir tiga dekade.
Namun, sayangnya suara-suara miring mengiringi kedatangan band yang digawangi oleh Chris Martin, Jonny Buckland, Guy Berryman, Will Champion dan Phil Harvey itu. Beberapa pihak menolak kedatangan Coldplay ke Indonesia karena disebut menjadi pendukung gay, biseksual, dan transgender (LGBT).
Merespon hal ini, dr. Tifa mebuat sebuah cuitan terkait konser mendatang. Dia menuliskan masyarakat bebas untuk menyaksikan konser karena telah membayar mahal untuk idolanya.
Namun, katanya saat sebuah band atau musisi mendukung gaya hidup yang dilarang agama dan kemungkinan akan membuat tersesat dan dekat dengan kemaksiatan, dia menolak keras hal itu.
“Band mau konser? Silakan. Penoton bayar mahal pakai kartu kredit, Paylater, Pinjol, silakan. Suka-suka kalian. Tetapi, ketika sebuah Band, nyata-nyata mendukung bahkan mempromosikan Gaya Hidup yang dilaknat Allah SWT, gaya hidup yang membuat manusia tersesat dan dekat dengan Iblis, ini yang harus jelas-jelas kita tolak!,” katanya dikutip Senin (22/5/2023).
Dia menyarankan agar pemerintah dapat bertindak arif dan bijaksana salam merespon hal ini. Dia juga menyebutkan keuntungan yang didapat Coldplay setiap konsernya yang berasal dari ribuan orang.
“Pemerintah, seharusnya arif dan bijaksana melihat ini. Mereka datang cari uang di negara ini. Kabarnya sekali konser mereka akan dibayar Rp 88 Miliar! Dari mana uang itu? Dari tiket yang dibayar ribuan rakyat dengan kartu kredit, dengan Paylater, dengan Pinjol!,” sambungnya.
Dia kemudian menambahkan dengan uang milyaran itu, dia menyebut Coldplay akan merusak bangsa dengan melakukan kampanye perilaku tidak bermoral dan merusak akidah semua agama.
“Lalu, dengan yang Rp 88 Miliar yang mereka dapat, mereka pun masih mau merusak bangsa ini, dengan kampanye perilaku amoral dan merusak akidah semua agama,” imbuhnya.
Secara khusus dia mengigatkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno agar tidak terlena dengan kekuasaan dan uang sehingga membuat gelap mata yang akibatnya bisa merusak bangsa.
“Pemerintah, Menparekraf, mas @sandiuno, pak Mpud, jangan sampai karena kekuasaan, karena uang, kalian gelap mata, meleleh sudah ajaran agama yang dianut. Apa sih artinya pemasukan negara yang tidak seberapa dari kedatangan sebuah Band yang jelas berpotensi daya rusak?,” jelasnya.
Terakhir, dia menyarankan kepada pemerintah untuk memberikan peringatan keras kepada Coldplay saat manggung di Indonesia. Coldplay dilarang untuk mengibarkan bendera pelangi atau simbol LGBT di Indonesia.
“Pemerintah, setidaknya kalian bisa bikin aturan kepada band ini: Hei, Kotple, kalian silakan manggung di negara saya, tapi ngga usah pakai kibar kibar bendera pelangi, bersihkan panggung dari atribut warna-warni, dan jangan pernah sekalipun sebut-sebut nama kelompok yang dilaknat Allah itu di panggung!”. Kan Pemerintah harusnya bisa ngomong begitu. Mereka datang cari duit di sini. Masa ngga bisa? Ngga bisa atau ngga berani?,” pungkasnya. (fajar/*)