MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulawesi Selatan, Khaeroni secara resmi membuka pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) tingkat Provinsi Sulawesi Selatan, Minggu, (21/05/2023) sebagai rangkaian seleksi MQK Tk. Nasional yang rencananya akan dihelat bulan Juli mendatang di Kab. Lamongan Prov. Jawa Timur.
Dalam sambutan singkatnya, Khaeroni mengapresiasi pelaksanaan MQK ini. Meski berlangsung sehari upaya mempersiapkan santri sebagai bibit ulama dan ahli ilmu agama sekiranya menjadi tujuan dari terlaksananya kegiatan ini. Apresiasi bagi seluruh pihak yang telah mengorbankan segalanya untuk turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa yang dalam hal ini berbicara mengenai pesantren tidak terlepas dari keberadaan santri, kyai/ustad, asrama, masjid dan terlebih penting adalah pembelajaran kitab kuning didalamnya.
“Yang jauh lebih hebat kehadiran kita disini tanpa pamrih dengan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit, untuk itu kementerian agama menyampaikan apresiasi yang begitu tinggi kepada pondok pesantren yang telah hadir secara aktif mengikuti setiap rangkaian kegiatan ini, tutur Khaeroni yang masa kecilnya dihabiskan mondok di ponpes Al-Hidayah Lasem dan turut ngaji di Al-Anwar Sarang.
Khaeroni berpesan bagi jajarannya agar senantiasa memberikan perhatian terhadap pesantren pada khususnya sekaligus berharap agar pelaksanaan MQK tidak sekedar mempertahankan tradisi dan menghidupkan budaya kelimuan di kalangan para santri pesantren. Namun, kegiatan ini harus berdampak positif bagi para santri, sedini mungkin mempersiapkan diri menjadi ahli ilmu agama,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang PD. Pontren, Mulyadi menyampaikan bahwa saat ini kegiatan Musabaqah Qira’atil Kutub saat ini akan diikuti sebanyak 408 santri dari 20 Kabupaten/Kota se Sulawesi Selatan
Dilaporkan, pelaksanaan MQK merupakan ajang seleksi yang dilakukan lebih awal agar persiapan jauh lebih panjang untuk mengikuti MQK di tingkat nasional mendatang.
Upaya menghasilkan santri yang benar-benar siap terjun berkompetisi ditingkat nasional, MQK saat ini diisi oleh dewan hakim yang ahli dalam setiap Marhalah yang perlombakan, pasalnya kemahiran dalam membaca dan menelaah, menjadi kata kunci untuk memahami isi dan kandungan dalam sebuah kitab, papar Mulyadi.
Musabaqah Qira’atil Kutub ke VII tingkat provinsi Sulawesi Selatan, memperlombakan 13 cabang lomba, diantaranya Fiqh, Nahw, Akhlak, Tafsir, Tarikh, Hadits, Ushul Fiqh dan Tauhid dari 2 Marhalah yakni tingkat Ula dan Wustha di tambah dengan memperlombakan Debat Bahasa Arab. (*)