MAKASSAR, BACAPESAN.FAJAR.CO.ID– Prospek pasar properti terus tumbuh dan masih akan terus meningkat karena memiliki pasar yang sangat besar. Ditambah Kota Makassar kini banyak menciptakan peluang investasi pada sektor properti.
Melihat prospek pasar tersebut, perusahaan yang bergerak di sektor properti, Bukit Baruga terus menghadirkan hunian sesuai kebutuhan masyarakat mulai dari perumahan yang berkualitas, kawasan yang hijau dan ekslusif, desain interior dan konsep rumahnya sangat cocok dengan tren masa kini.
Marketing & Communications Manager PT. Baruga Asrinusa Development, Datu Primadona Husain mengungkapkan Bukit Baruga memiliki daya tarik tersendiri bagi investor yang fokus pada sektor properti, dikarenakan lokasinya sangat strategis.
“Berbicara lokasi (Bukit Baruga) masih di pusat kota. Hanya berjarak 10 menit ke Nipah Park, kemudian 15 menit ke Universitas Hasanuddin, dan ke bandara internasional Sultan Hasanuddin hanya berjarak sekitar 20 menitan saja,” ungkapnya pada Senin, 22 Mei.
Pria yang akrab disapa Ona itu menerangkan Bukit Baruga memiliki kawasan dengan total luas 300 ha, yang 90 persennya alamnya masih terawat. “Komitmen (kami) untuk tidak menebang pepohonannya. Ini menjadi perumahan yang sejuk sekaligus pelengkap untuk kebutuhan keluarga,”terangnya.
Selain itu, Bukit Baruga juga memiliki ruang terbuka hijau, yang dapat dinikmati publik. Baik, warga maupun masyarakat pada umumnya.
Estate Operations Manager PT. Baruga Asrinusa Development, Edy Kamal mengatakan ruang terbuka hijau itu merupakan fasilitas umum yang tersedia pada setiap klasternya. Mulai dari masuk gerbang hingga ke klaster Java Regency. Beberapa ruang terbuka publik tersebut diantaranya lapangan tennis,taman tematik dan lapangan bulutangkis.
“Lapangan Tennis, misalnya, ini bisa digunakan oleh siapa saja dan kapan saja. Karena secara operasional lapangan tennis ini dibuka mulai hari senin s.d. minggu mulai pukul 06.00 – 22.00 WITA. Untuk sesi pagi dimulai pukul 06.00 – 18.00 WITA, kemudian dilanjutkan pada sesi sorenya pukul 18.00 – 24.00 WITA,” kata Edy.
Mengenai harga, lanjut Edy, sangat terjangkau. Baik untuk warga maupun untuk umum (non warga). Bagi warga yang ingin memakai lapangan tennis pada hari kerja (senin – jum’at) pada sesi pagi harganya hanya 30 ribu/jamnya. Kemudian untuk sesi sorenya itu 45 ribu/jamnya. “Kalau pada hari libur atau akhir pekan (sabtu – minggu) pada sesi paginya hanya 40 ribu/jamnya, dan sesi sorenya itu 55 ribu/jamnya,” lanjutnya.
Sedangkan untuk umum (non warga) harganya 40 ribu/jamnya pada sesi pagi dan 55 ribu/jamnya pada sesi sore yang ingin memakai lapangan tennis pada hari kerja (senin – jum’at). “Kemudian untuk hari libur atau akhir pekan (sabtu – minggu) sesi paginya itu cuma 50 ribu/jamnya, dan 65 ribu/jam jika mainnya pada sesi sorenya,” tutup Edy. (*)