MAKASSAR, BACAPESAN.FAJAR.CO.ID- Institut Teknologi dan Bisnis Nobel Indonesia berkolaborasi dengan tiga negara dari Asia Tenggara menggelar seminar internasional, Senin (22/5/2023).
Tiga negara masing masing diwakili Prof. Dr. Ilham Sentosa dari Universiti Kuala Lumpur Malaysia, Dr.Chalong Tubsree dari Associate Professor, Educational Techonology Thai Global Business, Stephanus Titus Widjaja selaku Founder of BISA Singapore dan Dr.H.Muhammad Hidayat Wakil Rektor II Nobel Indonesia.
Kegiatan yang berlangsung secara daring dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai profesi. Mulai dari guru, ASN hingga Mahasiswa.
Wakil Rektor II Nobel Indonesia, Dr.H.Muhammad Hidayat selaku pemateri memaparkan, seminar internasional ini adalah sebagai awal dilaksanakannya kolaborasi dengan perguruan tinggi luar negeri yang akan sangat bermanfaat untk membuka wawasan dan pemikiran baik untuk dosen maupun mahasiswa.
“Dengan adanya seminar internasional, akan ada paradigma baru dalam hal cara pandang serta cara analisis yang berbeda sehingga semakin memperkaya pemahaman keilmuan bagi kita,” kata Hidayat.
Melalui seminar internasional ini akan mendapat informasi yang update tentang permasalahan yang urgen dihadapi oleh negara-negara lain di dunia ini, “Dan kita dapat mengambil pelajaran apa yang harus kita siapkan jika kita juga menghadapi hal serupa, kegiatan-kegiatan internasional ini akan semakin kita galakkan ke depan seiring dengan semangat internasionalisasi yang sedang dikembangkan oleh kampus,” sambungnya.
Sementara, Rektor Institut Teknologi dan Bisnis Nobel Indonesia, Dr. Ir. H. Badaruddin, menambahkan Seminar internasional memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung internasionalisasi kampus.
Beberapa alasan mengapa seminar internasional penting, yang pertama pertukaran Pengetahuan dan pengalaman, jaringan dan Kolaborasi, peningkatan Kualitas Pendidikan, promosi dan citra Internasional,akses ke sumber daya global, serta keberagaman dan kebudayaan.
“Secara keseluruhan, seminar internasional memberikan platform penting bagi kampus untuk mengembangkan diri sebagai institusi yang berfokus secara global. Melalui pertukaran pengetahuan, kolaborasi, promosi, dan akses ke sumber daya global, kampus dapat meningkatkan kualitas pendidikan, meningkatkan citra internasional, dan mempersiapkan mahasiswa untuk tantangan dunia yang semakin terhubung,” tutupnya. (*)