PAREPARE, BACAPESAN.FAJAR.CO.ID – Memasuki satu dekade pengelolaan Program JKN, semakin banyak manfaat yang dirasakan masyarakat Indonesia dengan memiliki jaminan kesehatan. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya respon positif yang diberikan masyarakat yang telah memanfaatkan Program JKN ketika membutuhkan layanan kesehatan, Maryam hanya salah satunya.
Maryam (43) salah satu masyarakat yang memanfaatkan berbagai layanan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Ia terdaftar sebagai Peserta JKN segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) sejak tahun 2007 yang saat itu dikenal dengan PT Askes (Persero).
Ditemui Tim Jamkesnews saat berkunjung ke Kantor BPJS kesehatan pada Selasa (25/05), Maryam menceritakan pengalamannya selama mengakses layanan program JKN salah satunya saat dirinya didiagnosa Hipertensi sejak tahun 2005 silam.
Berawal dari keluhan sakit kepala yang tidak tertahankan sampai akhirnya merasakan mual, akhirnya Maryam dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD) di salah satu rumah sakit pemerintah di Kabupaten Pinrang.
“Awalnya itu saya mengeluh sakit kepala dan merasa mual, karena sudah tidak tahan akhirnya dilarikan ke UGD sampai akhirnya harus dirujuk ke Makassar. Setelah dilakukan pemeriksaan mendalam ternyata ada kebocoran jantung sebesar lubang jarum tapi tidak mempengaruhi tekanan darah,” ungkap Maryam.
Lebih lanjut, Maryam menceritakan jika ia disarankan kembali melakukan angiografi sampai akhirnya ditemukan jika ginjal kirinya mengkerut. Hal inilah yang menyebabkan ia menderita hipertensi atau lebih dikenal dengan tekanan darah tinggi.
“Saya sudah was-was karena berpikir ini penyakit jantung, ternyata bukan itu penyebabnya. Siapa sangka diumur saya yang masih 30an harus menghadapi kenyataan kalau saya didiagnosa hipertensi. Karena itu saya harus rutin berobat ke Makassar selama satu tahun dan diberikan obat untuk satu bulan,” ujar Maryam.
Setelah satu tahun rutin kontrol di Makassar, akhirnya dokter menyarankan agar Maryam melanjutkan pengobatan di Kabupaten Pinrang. Diusianya yang masih terbilang muda, ia harus menjalani kesehariannya dengan rutin mengkonsumsi macam-macam obat agar tekanan darahnya terkontrol.
Selama menjalani pengobatan sebagai peserta JKN, Maryam merasa puas dengan pelayanan yang didapatkan. Ia tidak menemukan ada perbedaan pelayanan, dan juga tidak ada sepeser pun biaya yang yang harus ia keluarkan, administrasinya pun terbilang budah.
“Sepanjang perawatan saya dan keluarga tidak pusing-pusing lagi memikirkan biaya pengobatan, pelayanan dan tindakan yang diberikan pihak rumah sakit juga sangat memuaskan. Selama kita menaati prosedur, maka adminitrasinya juga akan lancar tidak rumit sama sekali,” puji Maryam.
Maryam juga bersyukur karena saat ini ia telah bergabung dalam Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) yang dicanangkan oleh BPJS Kesehatan. Prolanis sendiri merupakan suatu sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan peserta, fasilitas kesehatan dan BPJS Kesehatan dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi peserta JKN yang menderita penyakit kronis.
“Saya bersyukur menjadi bagian dalam Program Prolanis, saya bisa selalu menjaga kesehatan dengan berkonsultasi secara rutin kepada dokter yang mendampingi. Alhamdulillah, semua biayanya dijamin oleh BPJS Kesehatan,” tambah Maryam.
Wanita yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) ini mengimbau agar senantiasa memperhatikan kesehatan dan tidak menganggap remeh keluhan-keluhan yang menurut kita biasa saja.
“Kalau sudah ada keluhan, harus langsung melakukan pengecekan dan jangan disepelekan. Jangan sampai sudah parah, akhirnya muncul penyakit baru lagi barulah menyesal,” tambah Maryam.
Diakhir perbincangan, Maryam mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah mencanangkan program JKN. Ia berharap, BPJS Kesehatan dapat terus berlanjut dalam memberikan layanan kesehatan sehingga masyarakat yang kurang mampu dapat merasakan pelayanan kesehatan yang setara. (***)