Bertaraf Internasional, ISMI MIHRAB Summit and Expo 2023 Bakal Dimeriahkan Beberapa Negara

  • Bagikan

MAKASSAR, BACAPESAN.FAJAR.CO.ID – Ikatan Saudagar Muslim (ISMI) Makassar International Halal Trade and Bussiness (MIHRAB) Summit
and Expo 2023 bakal digelar 4 – 6 Juli 2023 mendatang di Hotel Claro Makassar.

Berbeda dengan kegiatan sebelumnya, ISMI Makassar International Halal Trade and Bussiness (MIHRAB) Summit
and Expo 2023 dikemas lebih luas dan bertaraf Internasional yang melibatkan berbagai negera di dunia.

Ketua ISMI, Haji Andi Muhammad Yusran Paris menjelaskan kegiatan ini merupakan agenda tahunan.

“Yang membedakan karena tahun ini dilaksanakan secara internasional dan dibuka oleh Wakil Presiden Indonesia Ma’ruf Amin,” ujarnya dalam podcast bersama Rakyat Sulsel, Kamis (23/5/2023).

Beberapa tokoh kenamaan seperti Jusuf Kalla, Menteri Pertanian, Gubernur, Pimpinan Bank Indonesia Sulawesi Selatan dijadwalkan akan hadir pada kegiatan besar yang juga rencananya menghadirkan perwakilan dari berbagai negera seperti Malaysia, Thailan, Korea, Mesir dan masih banyak lagi.

Tujuan acara ini pertama memberikan uang kepada Pengusaha Muslim supaya bisa menghindari potensi yang ada di luar karena sekarang banyak negara itu kualitas produk kita di Indonesia konsepnya dan kerjasama Kementerian kita sudah jajaji bbrp bln dulu sebelumnya.

Yasir melanjutkan, selain bisnis Summit, pihaknya juga akan membawa para tamu ke tempat wisata di Sulsel seperti Geopark dan Masjid 99 Kubah.

“Harapan untuk kegiatan, kita mampu meningkatkan ekonomi syariah dimana teman-teman ISMI bisa mendapat peluang yang besar dan terjadi pola interaksi dengan perusahaan dari luar dan dalam negeri,” harap Yusran

“Kita harapkan juga ada peningkatan sumber daya manusia. Kita juga akan memberikan sertifikat gratis untuk UMKM minimal ada seribu sertifikat halal yang akan diberikan. Cara mendaftar UMKM bisa dilakukan secara online maupun datang ke kantor,” tambahnya.

Diselenggarakannya ISMI MIHRAB Summit and Expo 2023 Juni mendatang diharapkan mampu menumbuhkan pertumbuhan Ekonomi Syariah dan Industri Halal di Indonesia.

Menurut Yusran, dari sisi demografi, potensi pasar dan kehidupan masyarakat Indonesia sangat memungkinkan Industri halal dan ekonomi syariah bertumbuh. Meski demikian kita sudah sangat tertinggal dari negara non-muslim sekalipun dalam penerapannya.

“Dari sisi pelaksanaannya kita sudah Tertinggal dibanding negara non muslim seperti Thailand dan Korea. Jika negara non muslim saja sudah melihat potensi ini, bagaimana dengan kita negara muslim yang masih belum menangkap peluang tersebut,” bebernya.

Menurut dia, penyebab kurang diterapkannya ke ekonomi syariah adalah kurangnya literasi

“Harusnya lembaga Islami memberikan edukasi kepada masyarakat misal ketika hari Jumat. Ketika ceramah ustad di mesjid harusnya membahas ekonomi syariah karena juga sama pentingnya. Juga karena kita masyarakat muslim. Jika perekonomian syariah maju maka akan maju pula masyarakat muslim.

Maka untuk menerapkan ekonomi syariah menurut Yusran haruslah memulai dari diri sendiri. “Mempelajari tentang ekonomi syariah kita harus memulai pada diri kita ddan lingkungan kita sehingga bisa sampai kepada masyarakat banyak,” pungkasnya. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version