MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Aktivis 98 di Makassar akan melakukan “long march” sejauh 2,5 KM pada Minggu 28 Mei di Anjungan Pantai Losari Makassar. Kegiatan ini dalam rangka memperingati 25 tahun reformasi.
Pelaku Aktivis 98 di Makassar, Attock Suharto mengatakan kegiatan long march ini akan menghadirkan puluhan ribu orang.
Didalamnya sebagian besar aktivis 98, masyarakat, dan mahasiswa hingga siswa. Kegiatan ini juga menghadirkan langsung tokoh reformasi yang menjadi korban penculikan, Pius Lustrilanang yang saat ini menjabat selaku Anggota BPK RI.
“Kegiatan ini akan menghimpun tiga kekuatan didalamnya. Yakni pejuang reformasi yang dikenal aktivis 98, penikmat reformasi yang eranya setelah peristiwa 98 dan pelanjut reformasi yang kami bahasakan adek-adek yang sementara duduk di bangku sekolah, atau siswa,” kata Attock Suharto saat menggelar konferensi pers di Warkop Galery, Jalan AP Petarani Makasar,” Jumat 26/5/2023.
Lanjut mantan Presiden Mahasiswa UIN Alauddin itu menegaskan jalan santai 25 tahun reformasi ini juga untuk melakukan pengingat kembali peristiwa 98 yang menguras banyak pikiran dan tenaga dalam melawan penguasa hingga sukses menjatuhkan rezim orde baru dibawah kepemimpinan otoriter Presiden Soeharto.
“Detik-detik peristiwa itu juga memakan korban, mahasiswa dipukuli, dipenjara hingga diculik. Peristiwa ini akan sedikit kita ulas setelah 25 tahun telah berlalu,” kata Dosen UIN Palu itu.
Dia melanjutkan dipanggung jalan sehat “terima kasih reformasi ini” juga akan dilakukan bagi-bagi rezeki.
Kupon Jalan Sehat.
Panitia telah menyiapkan sebanyak 250 doorprize yang didalamnya terdapat 1 unit mobil, sepeda motor, umrah, sepeda dan ratusan hadiah menarik lainnya.
“Inti dari kegiatan ini juga menjalin silaturahmi kembali dan mengajak untuk mempertahankan konstitusi negara. NKRI harga mati,” ujar Putra Turatea itu.
Aktivis 98 lainnya Sawaluddin Arief menambahkan jalan sehat 25 tahun reformasi hanya digelar di dua kota.
Pertama 21 Mei lalu dilaksanakan di DKI Jakarta, dan Kota Makassar menjadi yang kedua pada Minggu 28 mei mendatang.
“Kalau di Jakarta mampu menghadirkan 25 ribu orang maka di Makassar juga demikian bahkan lebih dari itu. Jika di Jakarta menduduki gedung kura-kura DPR RI, maka di Makassar akan menjadikan daratan pantai Losari menjadi lautan manusia,” tegas Aktivis Asal Kampus Unhas Makassar itu.
Lanjut alumni Perikanan Unhas itu menegaskan sebagai yang pernah melalui pristiwa reformasi tidak ingin pada tanggal 21 Mei dikelender tanpa perayaan. Tidak ingun hari itu hanya sebatas sejarah yang lewat begitu saja.
Menurut dia 21 Mei tidak lebih besar dari hari kesaktian pancasila, hari kemerdekaan Republik Indonesia dan lainnya.
“Aktivis 98 akan memperjuangka 21 Mei itu menjadi hari libur nasional,” tegas Sawal.
Dia juga menambahkan jika aktivis 98 akan terus konsisten memperjuangkan agar konstitusi harga mati, tak ada lagi amandeman. Semangat reformasi yang memberantas korupsi harus terus dikobarkan.
“Salah satu alasan reformasi karena korupsi saat itu mengakar. Kami dari aktivis 98 konsisten memperjuangkan itu,” ujarnya.
Sawal juga menyampaikan jika para kepala daerah, legislator hari ini harus berterima kasih atas adanya reformasi. Karena reformasi mereka menikmati kebebasan, termasuk bebas dipilih dan memilih.
“Jika tidak ada reformasi, mereka yang hari ini menjabat sebagai kepala daerah belum tentu jadi bupati, kepala daerah. Mungkin mereka harus menunggu beberapa tahun kedepan lagi,” sebutnya.
Aktivis 98 lainnya, Susuman Halim menambahkan jika kegiatan ini prakarsai oleh Ketua DPRD Makassar, Rudianto Lallo. Dia bekerja keras membagi waktunya dalam mempersiapkan kegiatan ini untuk berjalan sukses.
“Kami salut dan bangga kepada bapak Ketua DPRD Makassar yang menyelenggarkan kegiatan ini. Walaupun tidak terlibat dalam peristiwa 98 namun mereka memiliki perhatian besar kepada yang tokoh yang berjuang di 98 itu,” tutup mantan Anggota DPRD Makassar ini. (*)