SENGKANG, BACAPESAN.FAJAR.CO.ID- Kepala Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Sengkang, Sahril Efendi bersama Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) panen jagung untuk pakan ternak.
“Tanaman jagung ini adalah hasil Pembinaan Kemandirian Bersama pejabat struktural, pembina kemandirian, dan Warga Binaan,”Ungkap Sahril.
Lokasi kegiatan pembinaan kemandiran WBP ini bertempat di Desa paria Kecamatan Majauleng yang jaraknya 25 (Dua Puluh Lima) Kilometer dari Rutan Sengkang.
“Jagung ini adalah hasil bantuan bibit tanaman jagung yang diberikan Kementerian Pertanian melalu Direktorat jenderal Pemasyarakatan,” Kata Karutan.
Lebih lanjut, Ia mengatakan bahwa Warga binaan Rutan Sengkang menggarap lahan kosong menjadi lahan yang produktif dengan budidaya jagung pakan ternak. “Banyak tantangan yang dihadapi, selama proses budidaya jagung pakan ternak ini, diantaranya Hama Babi dan Tikus serta beberapa tanaman yang rusak akibat cuaca,” Ujarnya.
Walaupun hasil panen belum seratus persen, Sahril tetap mengapresiasi kinerja dari para Warga Binaan dan Pembina Kemandirian yang mengerjakan lahan Perkebunan tersebut.
Menurut Sahril, Kegiatan Perkebunan ini adalah sarana bagi warga binaan untuk menyalurkan ilmu yang telah diterima selama menjalani pembinaan di Rutan Sengkang.
“Dengan terlatihnya warga binaan, tentunya dapat menjadikan mereka lebih produktif dan memiliki bekal yang memadai, sehingga dapat bermanfaat untuk masyarakat di lingkungannya selepas menjalani pembinaan disini,” lanjutnya.
Sahril berharap, Dengan kegiatan panen jagung ini dapat terus mengembangkan program pertanian dan semoga penanaman berikutnya dapat menuai hasil yang lebih maksimal lagi.
“Jagung yang sudah dipanen ini akan dijual. Untuk saat ini, proses panennya masih dalam tahap perampungan dan menunggu semuanya siap sehingga nanti penjualannya akan dijual sekaligus,” Ujar Sahril.
Kegiatan ini diapresiasi oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Selatan (Kakanwil Kemenkumham Sulsel), Liberti Sitinjak.
“Terus lakukan pembinaan kemandirian kepada WBP agar mereka dapat memperoleh keahlian untuk bekal mereka setelah menjalani pidananya. Ini juga dapat melatih WBP agar lebih produktif. Selain itu, memberikan dampak positif juga terhadap Rutan karena hasil dari penjualan jagung tersebut dapat meningkatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP),” Pungkas Liberti. (*)