PAREPARE, BACAPESAN.FAJAR.CO.ID – Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk memberikan kepastian jaminan kesehatan yang menyeluruh bagi seluruh rakyat Indonesia. Keberadaan program ini sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Program ini banyak diandalkan oleh masyakat sebagai bentuk antisipasi menghadapi kesulitan pembiayaan saat mengakses pelayanan kesehatan ketika sedang sakit.
Dengan menjadi peserta JKN di saat sehat sangat penting sebagai bentuk proteksi diri ketika jatuh sakit. Program JKN juga memberikan perlindungan finansial bagi peserta apabila terjadi risiko kesehatan yang tidak terduga.
Telah banyak respon positif masyarakat yang memberikan testimoni positif mengenai program JKN, antara lain pengalaman mereka dalam mendapatkan layanan kesehatan yang lebih mudah, praktis dan perlakuan yang setara.
Hal inilah yang dirasakan Nasruni (31) salah satu masyarakat Indonesia yang memanfaatkan program JKN. Ia terdaftar sebagai peserta JKN segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) sejak tahun 2014 dan menjadi tanggungan suami yang berprofesi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
Ditemui tim Jamkesnews saat berkunjung ke Puskesmas Lapadde pada Kamis (08/06), Nasruni menceritakan pengalamannya saat mengakses layanan kesehatan sebagai peserta JKN.
Saat itu, Nasruni melakukan pemeriksaan karena ia merasa ada benjolan kecil di ketiaknya. Ia bersyukur karena sudah menjadi peserta JKN sehingga tidak perlu lagi pusing memikirkan biaya.
“Menjadi bagian peserta JKN adalah keputusan yang tepat bagi saya. Sejak terdaftar dalam program ini, saya merasa lebih tenang dan terjamin dalam menjaga kesehatan saya dan keluarga,” tutur Nasruni.
Nasruni juga menceritakan jika sebelumnya ia juga pernah menggunakan layanan program JKN saat menjalani operasi Fibroadenoma mammae (FAM) dan operasi pengangkatan plasenta saat melahirkan anak keduanya.
“Saya sudah dua kali operasi, yang pertama operasi fam karena ada benjolan di dada kemudian yang kedua operasi setelah melahirkan anak kedua saya karena plasentanya tidak keluar jadi saya disarankan untuk operasi dan dirawat selama empat hari,” ujar Nasruni.
Ia juga menegaskan jika selama dirawat di rumah sakit, tidak ada biaya yang ia keluarkan sepeser pun. Pelayanan yang dapatkan juga sangat memuaskan, ia menepis tanggapan miring yang selama ini ia dengar tentang program JKN.
“Pelayanan yang saya dapatkan sangat memuaskan, mulai dari sistem registrasi yang mudah dan cepat, hingga kualitas layanan kesehatan yang terbaik. Saya selalu mendapatkan penanganan medis yang saya butuhkan tanpa harus khawatir dengan biaya yang akan dikeluarkan,” tambahnya.
Ibu tiga anak ini juga mengacungi jempol sistem antrean online yang saat ini diterapkan di fasilitas kesehatan. Menurutnya, inovasi yang digaungkan BPJS Kesehatan ini benar-benar membantu dalam mengakses layanan ke puskesmas.
“Menurut saya sistem antrean online ini sangat penting, karena kita bisa mengambil nomor antrean kapan pun di mana pun. BPJS Kesehatan memberikan kemudahan dan tidak perlu menunggu lama lagi setiap kunjungan ke puskesmas atau ke rumah sakit,” puji Nasruni.
Diakhir perbincangan Nasruni menyampaikan harapannya kedepan tentang program JKN. Ia berharap, program JKN dapat terus berlanjut dalam memberikan layanan kesehatan sehingga masyarakat yang kurang mampu dapat merasakan pelayanan kesehatan yang setara.
“Saya yakin program ini akan membantu banyak orang dalam menjaga kesehatan mereka tanpa harus mengorbankan kondisi keuangan. Tidak hanya itu, saya juga merasa terpanggil untuk terus mendukung program JKN dan menyebarkan kesadaran pentingnya memiliki jaminan kesehatan,” tutup Nasruni. (***)