MAKASSAR, BACAPESAN.FAJAR.CO.ID- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat Industri Jasa Keuangan di Sulawesi Selatan posisi April 2023 tumbuh positif.
Pertumbuhan ini ditopang fungsi intermediasi yang tinggi dan disertai tingkat risiko yang tetap aman.
Dari sisi perbankan, kinerja intermediasi juga tetap tinggi dimana aset perbankan di Sulawesi Selatan posisi April 2023 tumbuh 6,77 persen dibanding tahun sebelumnya dengan nominal mencapai Rp177,79 triliun.
Keseluruhan aset perbankan terdiri dari aset Bank Umum Rp174,29 triliun dan aset BPR Rp3,50 triliun. Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 4,42 persen dari tahun sebelumnya dengan nominal mencapai Rp118,91 triliun.
Adapun kredit yang disalurkan tumbuh tinggi 9,89 persen dibanding tahun sebelumnya, dengan nominal mencapai Rp144,89 triliun. Kinerja intermediasi perbankan Sulsel terjaga pada level yang tinggi dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) 120,99 persen dan tingkat rasio kredit bermasalah berada di level aman 2,75 persen.
Untuk Aset BPR dan BPRS tumbuh Double Digit 11,97 persen menjadi Rp3,5 triliun, dengan penghimpunan DPK yang tumbuh 6,09 persen dibanding tahun p sebelumnya menjadi Rp2,34 triliun, dan penyaluran kredit juga tumbuh double digit tumbuh 10,94 persen menjadi Rp2,84 triliun.
Adapun aset perbankan syariah mencatatkan pertumbuhan double digit yakni 13,10 persen dari tahun sebelumnya dengan nominal Rp12,73 triliun.
Penghimpunan DPK dan penyaluran kredit juga mencatat pertumbuhan double digit 14,12 persen dari tahun sebelumnya dan 13,83 persen dari tahun sebelumnya dengan nominal masing-masing Rp118,91 triliun dan Rp144,89 triliun. (*)