MAKASSAR, BACAPESAN.FAJAR.CO.ID- Mahasiswa Program Studi Pengelolaan Konvensi dan Acara (PKA) Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Makassar menggagas event perdananya bertajuk ‘Pikataka Fest 2023’.
Bekerja sama dengan Program Studi Tata Hidang (TAH) dan Program Studi Divisi Kamar (DIK), kegiatan ini bakal di helat 16-17 Juni 2023 mendatang di lapangan Politeknik Pariwisata Makassar.
Dosen sekaligus Ketua Panitia Dr Islahuddin menjelaskan, kegiatan ini merupakan event kolaborasi, “Ini bagian dari mata kuliah dan kewajiban praktek mahasiswa semester 4 dan semester 6,” ucapnya dalam jumpa pers di Auditorium Soessilo Soedarman, Kamis (15/6/2023)
Menurutnya, kegiatan yang terdiri dari pameran UMKM, lomba-lomba, Workshop, gelaran seni dan teatrikal ini merupakan ide dari para mahasiswa yang melalui proses kurasi.
“Ada sekitar 70 UMKM yang mendaftar dan kemudian dikurasi. Dari situ dipilih sekitar 28 UMKM yang akan melakukan pameran, dari puluhan UMKM yang terlibat ini sebagian besar merupakan UMKM dari alumni Poltekpar,” jelas Islahuddin
Sejalan dengan itu, Syafruddin menjelaskan event yang menelan anggaran Rp400 jutaan ini ditargetkan mendapat respon baik dari masyarakat, dimana event ini digagas hingga ke kancah nasional.
“Target kami 400 hingga 500 orang pengunjung setiap harinya, mahasiswa kami saja ada 500 orang,. Untuk peserta lomba ada yang untuk masyarakat lokal Makassar dan ada yang nasional seperti dari Lombok” ucapnya
“Kegiatan ini juga menjadi wadah bagi remaja dalam menyalurkan bakat dan kreativitasnya melalui berbagai perlombaan yang kita selenggarakan. Kemudian hal yang terpenting lainnya adalah kami juga menyelenggarakan kompetisi tingkat nasional untuk mengasah dan mempertajam kemampuan serta keterampilan mahasiswa bidang hospitality” tambahnya.
Ketua Panitia Pikataka Fest, Dominikus Legio Giovanni menjelaskan dari sisi pameran dan kompetisi kegiatan ini amat berbeda dengan kegiatan lainnya yang pernah ada, “Selain berfokus pada konsep , kami juga menghadirkan event yang membangun generasi muda sehingga bisa meluncurkan bakat, kami juga tidak mengambil keuntungan karena semua kegiatan free,” pungkasnya.
Sementara itu PIC Praktik Seni Pertunjukan, Fiani menjelaskan untuk teatrikal yang akan ditampilkan mengusung tema ‘Makkunrai Rupa-rupana, Kedo-kedona’.
“Pertunjukan teatrikal ini akan menggambarkan kehidupan wanita di desa. Kegiatan ini juga akan di kemas adat budaya dan kebudayaan masyarakat,” tutupnya. (*)