PAREPARE, BACAPESAN.FAJAR.CO.ID- Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Parepare, Hj Erna Rasyid Taufan kembali melakukan terobosan dalam upaya revitalisasi bahasa daerah, khususnya di lingkungan keluarga dan masyarakat.
Kali ini dengan menggagas lomba Berbalas Pantun menggunakan bahasa daerah Bugis. Lomba ini diperuntukkan untuk para istri Camat dan Lurah (Ketua PKK Kecamatan dan Kelurahan) hingga para kader PKK yang mayoritas merupakan Ibu Rumah Tangga (IRT).
Erna Rasyid Taufan mengatakan, keluarga merupakan ujung tombak dalam pelestarian bahasa daerah untuk anak-anaknya, sehingga diharapkan mereka dapat menjadi teladan untuk keluarga dan anak-anaknya.
“Itulah sebabnya kita gagas lomba berbalas pantun berbahasa daerah Bugis agar para istri Camat dan Lurah bisa memberikan keteladanan penggunaan bahasa daerah di rumah,” ujar ERAT, akronim nama Istri Taufan Pawe, Wali Kota Parepare saat dihubungi, Jumat, (23/6/2023).
Erna yang berhasil mengantarkan Wali Kota Parepare meraih penghargaan sebagai Wali Kota satu-satunya di Indonesia yang meraih penghargaan revitalisasi bahasa daerah oleh Kemdikbudristek ini juga menguraikan alasan pemilihan lomba berbalas pantun disebabkan pantun merupakan kekayaan budaya bangsa yang harus dilestarikan.
“Melalui Lomba Berbalas Pantun berbahasa Bugis kita melestarikan dua hal yang menjadi identitas dan kekayaan bangsa kita, yaitu bahasa daerah dan Pantun sebagai warisan budaya dunia tak benda milik Indonesia yang telah ditetapkan oleh UNESCO,” ungkap Erna, Ketua Ikatan Istri Partai Golkar (IIPG) Sulsel ini.
Secara teknis, Sekretaris TP PKK Parepare, Wahyuni Chalik menguraikan, Lomba berbalas pantun gagasan Erna Rasyid Taufan ini akan berlangsung semarak karena digelar sebagai rangkaian kegiatan Jambore PKK Kota Parepare yang akan digelar di Kebun Raya Jompi’e.
“Rencananya digelar 24 Juni 2023 di Kebun Raya Jompi’e. Teknisnya, para peserta merupakan tim yang terdiri dari 3 orang peserta meliputi Ketua PKK, Pengurus, dan kader PKK. Kader PKK biasanya mayoritas Ibu Rumah Tangga (IRT),” detail mantan Sekretaris DKOP Parepare ini. Ia juga menjelaskan, setiap Tim akan berbalas pantun dengan Timnya menggunakan bahasa daerah Bugis mengikuti struktur pantun dengan rima baris yang telah ditetapkan. “Mereka akan saling berbalas pantun menggunakan bahasa Bugis dengna kreativitas masing-masing,” paparnya. (***)