MAKASSAR, BACAPESAN.FAJAR.CO.ID- Institut Teknologi dan Bisnis Nobel Indonesia bersama Thailand Global Business Administration Technological College resmi meneken Memorandum of Understanding (MoU).
Penandatanganan MOU dilakukan oleh Dr. Ir. H. Badaruddin selaku Rektor Nobel Indonesia, sementara pihak TGBC diwakili oleh Dr. Pratana Srisuk selaku Director TGBC.
Dikesempatan yang sama, Nobel Indonesia juga meneken Memorandum of Agreement (MoA) yang dilakukan oleh Wakil Rektor II Bidang pengembangan Institusi dan Kerjasama External serta dari TGBC diwakili oleh Dr. Pratana Srisuk selaku Direktur TGBC.
Dr.Ir. H.Badaruddin menyebut, kedua pihak sepakat jika penandatanganan perjanjian kerjasama ini akan dijadikan sebagai momentum kerjasama internasional yang akan segera ditindaklanjuti.
“Untuk keseriusan tersebut maka langsung ditandatangani MOA sebagai tindak lanjut MOU dan disepakati dalam meeting bersama pihak TGBC, menunjuk DR.Nico Irawan selaku Director For International Relation Affair of TGBC dan Dr. H.Muhammad Hidayat, selaku Wakil Rektor II Nobel Indonesia bertindak sebagai steering committee untuk segera menyusun Term of Reference (TOR) petunjuk teknis pelaksanaan kerjasama tersebut,” katanya.
Sementara, Wakil Rektor II Nobel Indonesia, Dr. H. Muhammad Hidayat menyebut kerjasama ini merupakan bentuk lanjutan pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi, sekaligus menandatangani MoA, implementasi dari MoU pada bidang Exchange Of Diploma Undergraduate And Graduate Student For Short Courses And Shared Lerning Program.
“Program ini kemudian dijabarkan dalam 4 point penting yaitu, exchange of diploma undergraduate and graduate students for short courses in areas of mutual interest and academic relevance. Shared learning programs, such as joint workshops, seminars, and online collaborative projects, aimed at promoting cross-cultural dialogue and knowledge sharing, facilitation of academic advising and support services to participating students, ensuring a smooth transition and integration into the host institution. dan recognition of credits earned by students during the exchange program, as per the guidelines and regulations of each institution,” paparnya.
Selanjutnya, Wakil Rektor II Nobel Indonesia memaparkan pokok-pokok perjanjian kerjasama yang ditandatangani oleh kedua pihak, serta menyampaikan beberapa poin, utamanya perihal kolaborasi penelitian (Research Collaboration) dan kolaborasi pengabdian masyarakat internasional (International Community Service).
“Harapan terbesar dari kedua belah pihak atas terlaksananya penandatanganan kerjasama ini adalah, ditekankan jika perjanjian yang sudah ditandatangani bukan hanya menjadi perjanjian yang tidur (sleeping agrement) dan hanya menjadi portofolio saja (idle agreement), sehingga memerlukan komitmen dan keseriusan dari semua pihak untuk menjadikan kerjasama ini dapat diimplementasikan sehingga memberikan kemanfaatan yang luas dan saling menguntungkan bagi keduabelah pihak,” tandasnya. (*)