PAREPARE, BACAPESAN.FAJAR.CO.ID – Programn Kesehatan Nasional (JKN) merupakan program jaminan kesehatan yang sangat penting untuk dimiliki masayarakat Indonesia. Program JKN merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk memberikan kepastian jaminan kesehatan. Dengan adanya program ini, masyarakat akan lebih mudah mengakses pelayanan kesehatan yang mereka butuhkan.
Kehadiran program JKN yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan sangat banyak membantu masyarakat, mulai dari kalangan kurang mampu hingga yang mampu semua merasakan manfaat yang luar biasa dari program ini. Hal inilah dirasakan oleh Hartati (36) salah satu peserta JKN dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI).
Ibu rumah tangga yang kerap disapa Tati ini adalah satu dari banyaknya masyarakat yang telah merasakan manfaat program JKN. Ia terdaftar sebagai peserta JKN sejak tahun 2007 dan menjadi tanggungan pemerintah yang saat itu dikenal dengan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas).
Menjadi peserta JKN merupakan salah satu keberuntungan yang dirasakan oleh Tati. Ibu dari dua anak ini mengaku rutin menggunakan kartu JKN yang ia miliki mulai dari melahirkan kedua anaknya hingga pengobatan penyakit diabetes militus yang ia derita.
“Alhamdulillah saya bersyukur jadi peserta JKN, saat melahirkan kedua anak saya, semua biayanya ditanggung. Selain itu saya juga pernah kuret karena ada masalah dengan kehamilan,” ungkap Tati.
Sejak melahirkan anak pertamanya pada tahun 2007, ia juga didiagnosa penyakit diabetes militus. Hingga saat ini ia rutin menggunakan kartu JKN-nya untuk menjalani pengobatan, mulai dari pengecekan kadar gula darah sampai obat-obatan yang harus rutin ia konsumsi.
“Saya juga rutin berobat ke rumah sakit untuk pengobatan diabetes. Kalau dihitung-hitung sudah enam belas tahun biaya berobat saya ditanggung sama program ini,” tambah Tati.
Selama beberapa kali menjalani rawat inap di puskesmas maupun di rumah sakit, ia merasa jika pelayanan yang diberikan sama sekali tidak dibeda-bedakan dengan pasien lain. Selain itu, Tati juga tidak perlu mengkhawatirkan kemungkinan biaya tambahan yang harus dikeluarkan.
“Keuntungan lain yang saya peroleh dengan menjadi peserta JKN karena tidak ada diskriminasi dalam pemberian layanannya. Sebelum saya juga sering mendengar kalau pasien yang dirawat menggunakan kartu JKN hari rawatnya dibatasi, tapi semua terbantahkan saat yang yang merasakan langsung,” tambahnya.
Dalam wawancaranya, ia juga mengapresiasi berbagai kemudahan yang saat ini disuguhkan oleh BPJS Kesehatan dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pesertanya. Salah satu dengan penggunaan Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai pengganti kartu JKN.
“Sekarang sudah lebih gampang, waktu itu saya lupa bawa kartu JKN saat berobat ke puskesmas, tapi perawat di sana langsung mengarahkan untuk menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) saja karena katanya datanya sudah sinkron dengan BPJS Kesehatan,” ungkap Tati.
Ditemui tim Jamkesnews, Tati yang saat itu menunggu antreannya juga diedukasi untuk mengunduh Aplikasi Mobile JKN. Berbagai fitur yang tersedia pada Aplikasi Mobile JKN diperkenalkan kepada Tati, tapi yang menarik perhatiannya adalah fitur antrean online.
“Kebetulan handphone saya bukan android, tapi nanti saya mau minta anak saya untuk mengunduh Aplikasi Mobile JKN. Karena tidak perlu lagi antre lama, aplikasi ini benar-benar memudahkan,” pungkasnya.
Di akhir wawancara, Tati menuturkan harapannya terkait Program JKN. Ia berharap program pemerintah ini dapat terus berlanjut dalam memberikan manfaat yang besar kepada masyarakat Indonesia.
“Saya pribadi merasakannya, pokokya keberadaan program ini sangat membantu saya dan memberikan manfaat yang besar bagi saya dan keluarga saya,” tutupnya. (***)