TORUT, BACAPESAN.COM – Masyarakat mengeluhkan langkanya Gas elpiji 3 kg langka di Kabupaten Toraja Utara (Torut). Meski dijual, harganya mencapai 45rbu pertabung. Padahal harga sebelumnya hanya berkisar antar Rp28ribu hingga Rp30ribu.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Torut melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan menggandeng beberapa agen gas elpiji untuk gelar operasi pasar LPG 3 kg dengan mendatangkan gas langsung kepada masyarakat dengan menggunakan harga sesuai harga Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp21 ribu untuk zona satu.
Kepala Seksi Bidang Gapokting dan Barang Dinas Perindang Torut, Arwan mengatakan pihaknya akan melakukan 8 kali operasi pasar LGP 3Kg. Di mana, melibatkan 2 agen besar yang ada di Torut yakni Yunus Kadir dan Sinar Ratte, satu mobil akan melayani 560 tambung.
“Operasi Pasar LPG 3 kg ini sasarannya adalah masyarakat, dengan menggunakan harga HET. Untuk zona satu itu harga Rp 21ribu dan warga yang datang harus membawah Kartu Keluarga,” beber Arwan, Jumat (21/7).
Sambung dia, pihaknya juga telah melakukan sidak ke pangkalan. Hanya saja, tim tidak menemukan pelanggaran, dan tidak menemukan adanya penimbunan LGP 3Kg.
“Kita belum mengetahui secara pasti apa penyebab langkahnya gas elpiji 3 kg di Torut, padahal stok yang masuk ke Torut, 5ribuan tabung setiap hari, tidak mengalami penurunan” ungkapnya.
Terpisah, Ketua Komisi 2 DPRD Torut, Israel Makole menjelaskan operasi ini berdasarkan hasil kesepakatan DPRD bersama Pemkab Torut untuk melakukan operasi pasar. Selanjutnya, pihaknya akan membentuk tim untuk melakukan sidak langsung ke pangkalan yang ada.
Apalagi, kata dia, pemerintah sebelumnya sudah menyepakati bahwa setiap pangkalan harus memiliki papan atau spanduk dan harus menuliskan harga HET.
“Setelah operasi pasar ini akan ada sidak ke pangkalan-pangkalan yang ada dan jika kedapatan melanggar maka akan dikenakan sanksi seperti pencabutan ijin,” tegas Israel. (Cherly/A)