Amran Mahmud juga menuturkan bahwa begitu mendapat informasi tentang perawatan Bapak Muhammad Arif tadi malam, dirinya langsung menghubungi sahabatnya yang dokter di Makassar serta menyiapkan segala sesuatunya.
“Namun, tidak selang beberapa Beliau menghembuskan nafas terakhir. Sehingga saya pun juga membatalkan tugas dinas dan kembali untuk mengantar beliau ke peristirahatan terakhirnya,” ucapnya.
Kepada keluarga, Amran Mahmud meminta untuk menerima cobaan tersebut dengan kesabaran dan ketabahan. “Mari kita doakan dan ikhlaskan kepergian almarhum. Semoga Allah SWT menempatkannya di tempat terbaik di sisi-Nya,” pungkasnya.
Setelah prosesi pelepasan, Bupati Wajo turut mengantar jenazah almarhum untuk disemayamkan di Pekuburan Islam Zainal Abidin Desa Tadangpalie Kecamatan Pammana.
Turut hadir dan melayat, Ketua PW Muhammadiyah Sulsel, Prof Ambo Asse, Ketua DPRD Kabupaten Wajo, Andi Muhammad Alauddin Palaguna, Anggota DPRD Kabupaten Wajo, Sekda Wajo, Armayani, jajaran Pemkab Wajo, Kepala Kantor Kemenag Wajo, Muhammad Yunus serta pelayat lainnya.
Sebagai informasi, Alamrhum Muhammad Arif semasa hidupnya aktif di berbagai organisasi. Selain sebagai Ketua PD Muhammadiyah Wajo, Beliau juga adalah Ketua PGRI, Ketua FKUB dan Ketua Dewa Pendidikan Kabupaten Wajo serta berbagai organisasi lainnya. Juga sebagai Dosen di Institut Ilmu Hukum dan Ekonomi Lamaddukkelleng dan Ketua Pengurus Masjid Fastabiqul Khaerat.