SEMARANG, BACAPESAN.COM – Wakil Pimpinan Redaksi Kontan, Titis Nurdiana membeberkan pentingnya jurnalistik menyajikan berita yang memiliki muatan literasi.
Hal tersebut diungkapkan Titis dalam materinya dalam gathering BI bertajuk Membangun Literasi Menjadi Tulisan atau Artikel yang Bereputasi, Jumat (21/7) malam.
Menurut Titis, minat baca memiliki korelasi erat dengan literasi di sektor keuangan. “Jika minat baca kurang, maka terhadap literasi keuangan masyarakat tidak paham-paham amat,” ucapnya.
Berdasarkan data, Indonesia memiliki tingkat literasi keuangan hanya sekira 40 persen. Sementara, khusus Sulsel, tak sampai 40 persen. “Pada 2023 literasi keuangan mengalami perbaikan namun sejauh ini pemahaman orang hanya berputar seputar bank saja dan tidak paham dengan sektor keuangan lainnya,” jelasnya.
“Di Sulsel tidak melek keuangan, jika melek hanya melek saving. Ini menjadi tantangan jurnalis, bagaimana agar masyarakat paham dan mengerti soal produk keuangan,” tambahnya.
Titis menjelaskan, literasi penting disampaikan ke masyarakat karena pengetahuan terkait keuangan memiliki efek besar.
“Ini tantangan membuat tulisan atau artikel yang bisa membuat masyarakat mengerti manfaat literasi keuangan yang sejalan dengan fungsi pers. Produk jurnalistik apapun yang ditulis maka kita sudah melakukan literasi. Agar fungsi pers benar, harus menulis dengan baik, benar dan mudah dimengerti,” paparnya.
“Di Sulsel literasi keuangan yang dikenal baru produk perbankan dan pinjaman. Jadi tugas kita sehari-hari adalah memberi pengetahuan ke masyarakat. Intinya kita harus punya prinsip ABC (akurasi, balance dan clarity) dalam menulis,” tutupnya. (Hikmah/B)