PAREPARE, BACAPESAN.FAJAR.CO.ID – Kamriah Ibrahim (35) adalah satu dari banyaknya masyarakat yang telah merasakan manfaat Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Terdaftar sebagai peserta JKN saat masih berstatus anak Pegawai Negeri Sipil (PNS) hingga kini ia masih terdaftar akan tetapi beralih pada segmen Pekerja Bukan Perima Upah (PBPU) yang lebih sering disebut peserta mandiri.
Kamriah menyadari pentingnya memiliki jaminan kesehatan untuk mengantisipasi kemungkinan terserang penyakit di masa mendatang. Ia yang berkunjung ke Kantor BPJS Kesehatan di Kabupaten Barru, berbagi pengalaman saat mengakses layanan JKN kepada Tim Jamkesnews yang ia temui.
“Program JKN ini sangat penting karena bisa dipakai mengakses layanan kesehatan kapan pun. Saya pribadi sudah merasakan langsung karena benar-benar saya gunakan untuk operasi dan perawatan setelah operasi,” ungkap Kamriah.
Ia bercerita jika dirinya pernah menjalani operasi tumor jinak pada kedua payudaranya. Kemudian ia kembali menjalani operasi kista ovariom di tahun 2013 dan hingga saat ini ia masih rutin melakukan pemeriksaan.
Kista ovarium adalah kantong berisi cairan yang muncul pada indung telur atau ovarium. Kista ini umumnya muncul selama wanita mengalami masa subur atau menstruasi.
Setelah berkali-kali menggunakan layanan JKN, Kamriah mengaku puas dengan layanan yang ia dapatkan. Ia tidak perlu lagi mengkhawatirkan biaya yang mungkin akan sangat besar jika tidak ada Program JKN.
“Beruntungnya saya terdaftar sebagai Peserta JKN, karena sudah bukan rahasia lagi jika tindakan operasi butuh biaya yang besar apa lagi saya yang harus berkali-kali menjalani operasi. Belum lagi biaya pembelian obat dan kontrol paska operasi,” ungkap Kamriah.
Saat menjaani operasi keduanya ia dirawat inap selamat tujuh hari, hal ini secara otomatis menepis berita-berita miring yang sering terdengar mengenai pembatasan hari rawat bagi Peserta JKN.
Dalam wawancaranya, ia yang saat itu berkunjung ke Kantor BPJS Kesehatan Kabupaten Barru untuk pengurusan administrasi, menanggapi Aplikasi Mobile JKN yang saat ini gencar disosialisasikan oleh BPJS Kesehatan.
“Aplikasi ini sangat memudahkan, apa lagi di jaman seperti sekarang ini yang serba digital. Fitur yang paling sering saya gunakan adalah antrean online, karena sangat berguna bagi saya yang sering bolak-balik fasilitas kesehatan. Cukup mengambil nomor antrean dari rumah, benar-benar simpel,” tambahnya.
Ia juga diedukasi terkait penggunaan Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai identitas Peserta JKN serta bagimana cara melaporkan jika menemui kendala di fasilitas kesehatan.
Di akhir perbincangan ia menyampaikan harapannya kepada BPJS kesehatan yang mengelola program pemerintah yang memberikan jaminan kesehatan kepada masyarakat Indonesia ini.
“Semoga program yang dikelola oleh BPJS Kesehatan ini terus berlanjut dalam memberikan layanan terbaik kepada pesertanya di seluruh Indonesia. Sehingga semakin banyak masyarakat yang menuai manfaat dari program mulia yang dicanangkan oleh pemerintah ini,” tutup Kamria.
Memasuki satu dekade perjalanan Program JKN, semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaat dari memiliki jaminan kesehatan. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya respon positif yang diberikan masyarakat yang telah memanfaatkan Program JKN ketika mengakses layanan kesehatan.
Program JKN adalah program pemerintah yang dikelola oleh BPJS Kesehatan yang bertujuan untuk memberikan kepastian jaminan kesehatan yang menyeluruh bagi seluruh rakyat Indonesia untuk dapat hidup sehat, produktif dan sejahtera serta terhindar dari biaya kesehatan. Kehadiran program JKN telah sangat banyak membantu masyarakat, mulai dari kalangan kurang mampu hingga yang mampu. (***)