MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Sekertaris Utama Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Rinaldi Seistama mewakili Kepala BP2MI Benny Rhamdani melakukan kunjungan kerja (kunker) di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Amanah, Jalan Aroepala, Makassar, Jumat (4/8).
Agendanya, peresmian Ruangan atau Gedung Metaverse sekaligus membawakan kuliah umum bersama Mahasiswa Baru STIKES Amanah. Sekertaris Utama BP2MI Rinardi Seistama mengajar mahasiswa mengambil peluang kerja di luar negeri.
Kata Rinardi Seistama, kunjungan ini bentuk tindak lanjut kerja sama antara STIKES Amanah dan BP2MI pada Juni 2023 lalu. Dimana, poinnya memperberdayakan anak muda dalam hal ini mahasiswa STIKES Amanah yang nantinya lulus bisa merebut peluang bekerja di luar negeri.
“Jadi agenda kita di STIKER Amanah ini meresmikan Gedung Metaverse tapi kita menunggu kepala Badan (BP2MI) yang resmikan. Kami juga mengajak bagaimana merebut peluang bekerja di luar negeri sesuai MoU BP2MI dengan STIKES Amanah,” ucap Rinaldi Seistama, Jumat (4/8).
Pasalnya, sambung Rinaldi, peluang kerja untuk profesi tenaga kesehatan di luar negeri sangat terbuka. Belum lagi, gaji yang dihasilkan cukup lumayan dalam sebulan. Nah, peluang ini sejak jauh hari dimanfaatkan STIKES Amanah dengan melakukan kerja sama BP2MI.
“Manajemen STIKES Amanah sudah siapkan anak-anak mereka (mahasiswa) untuk memiliki skill atau kemampuan bekerja di luar negeri. Pemerintah sifatnya fasilitator khususnya penempatan lokasi kerja di luar negeri,” jelasnya.
“Jadi, tinggal bagaimana mahasiswa memilih lokasi. Mau di Jerman, Korea, Jepang atau negara mana yang sudah kerja sama dengan Indonesia. Gaji di Jerman itu jika baru mulai saja Rp36 juta. Kesempatan ini tidak bisa dilepas begitu saja,” tambahnya.
Kenapa banyak peluang kerja di luar negeri utamanya sektor tenaga kesehatan, kata Rinaldi, hal itu lantaran pemerintah di luar negeri dalam kondisi defisit tenaga kerja. Alasannya, populasi berkurang disebabkan pemuda tak ingin menikah dan memiliki keturunan. Para orang tua disana ingin dilayani oleh anak muda.
“Negara di luar negeri memgambil di mana? Ya dengan membuka peluang kerja mengambil tenaga kerja dari Indonesia. Nah, yang kita kirim mereka memiliki keterampilan. Seperti yang dilakukan STIKES Amanah, ” tukasnya. (*)