PAREPARE, BACAPESAN.FAJAR.CO.ID
Kegiatan yang dirangkaikan dengan Pelantikan PPBDI Kota Parepare periode 2023-2028 yang melibatkan 135 orang guru bahasa daerah, baik di tingkat SD/Mi, SMP/MTs ini berlangsung selama dua hari, 5 hingga 6 Agustus 2023.
Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Parepare, Ninik Harisany mengatakan, kegiatan itu bertujuan untuk mendiseminasikan pemodelan revitalisasi bahasa daerah yang diperoleh para Guru Master, khususnya di bangku pendidikan. Hal itu dimaksudkan agar mendorong ketertarikan siswa dalam belajar bahasa daerah.
Pada kegiatan yang didampingi para Guru Master yang telah mengikuti pelatihan yang digelar oleh Balai Bahasa Provinsi Sulsel beberapa waktu lalu ini mendiseminasikan empat model ajar, yaitu mendongeng, pidato, penulisan cerpen, dan komedi tunggal.
“Kegiatan ini diikuti 130 peserta yang terdiri dari 1 orang guru bahasa daerah di setiap sekolah, baik SD maupun SMP sederajat sebagai pembinaan dalam pemodelan revitalisasi bahasa daerah, juga untuk melatih siswa-siswanya menuju Festival Bahasa Ibu Tingkat Kota, yang akan disaring terbaik menuju tingkat Sulsel,” ujar Ninik, sapaan karib dia.
Sementara, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Parepare, H Makmur, berharap kegiatan yang diwarnai dengan berbalas pantun bahasa Bugis ini membawa dampak baik bagi kemajuan dan pelestarian bahasa daerah yang ada di Sulawesi Selatan, khususnya di Kota Parepare.
“Saya juga menitip pesan agar para Guru Bahasa Daerah dapat menjadi perpanjangan tangan dalam memaksimalkan pengaplikasian Perda Penyelenggaraan Pendidikan yaitu dengan berbahasa daerah sehari dalam sepekan (setiap Kamis). Dan sudah ada edaran Bapak Wali Kota sebagai upaya pelestarian bahasa daerah,” paparnya.
Untuk PPBDI, Makmur menitip pesan agar segera menyusun program kerja dengan terus berkolaborasi Pemerintah Kota Parepare dalam pemajuan bahasa daerah di Kota Parepare.
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Parepare yang juga Penasihat PPBDI Parepare, Erna Rasyid Taufan mengapresiasi pelaksanaan kegiatan Diseminasi Pemodelan Revitalisasi Bahasa Daerah tersebut dalam pengembangan Bahasa Daerah yang ada di Kota Parepare.
Sebagai ciri khasnya, perempuan berlatar belakang Da’iah ini menyelipkan dakwah dalam sambutannya. “Mari kita mensyukuri nikmat yang Allah berikan dengan keberadaan bahasa daerh sebagai kekayaan bangsa kita. Saah satu cara kita bersyukur yaitu dengan merawat, menjaga, dan melestarikan bahasa daerah kita agar tidak punah,” pinta ERAT, akronim nama dia yang disebut sebagai perempuan inspiratif di segala lini ini.
Dalam sambutannya pun, istri Taufan Pawe, Wali Kota Parepare juga menunjukkan kemampuan berpantun dalam bahasa daerah Bugis hingga membaca aksara Lontara’ yang tertera pada spanduk kegiatan.
Di akhir kegiatan, perempuan segudang prestasi ini juga mendapat kejutan penghargaan dari para Guru Bahasa Daerah. Erna dinobatkan sebagai peraih penghargaan kategori Tokoh Ph. enggerak dan Peduli Pelestarian Bahasa Daerah di Kota Parepare.
Kegiatan itu ditutup dengan penyematan papan nama Lontara’ kepada Erna Rasyid Taufan dan H Makmur. (***)