Darmiati Bersyukur Perawatan Anaknya di NICU Ditanggung Program JKN

  • Bagikan

PAREPARE, BACAPESAN.FAJAR.CO.ID – Menjadi Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) menjadi hal yang sangat disyukuri oleh masyarakat Indonesia. Peserta JKN bisa memperoleh beragam manfaat saat mengakses layanan di fasilitas kesehatan dan mendapatkan tindakan medis sesuai kebutuhan peserta.

Darmiati (35), salah satu peserta JKN yang telah merasakan manfaat nyata karena telah terdaftar pada Program JKN yang dikelola oleh BPJS Kesehatan tersebut. Ibu tiga anak yang akrab disapa Darmi ini menyadari bahwa Program JKN sangat penting bagi diriya karena membantu meringankan biaya pengobatan.

Ketika ditemui di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Parepare, dirinya sedang melakukan pengaktifan kepesertaan JKN anak ketiganya yang saat ini sedang menjalani perawatan, Senin (04/09).

Darmi mengungkapkan betapa pentingnya perlindungan kesehatan yang ditawarkan oleh Program JKN. Bukan hanya dari segi kesehatan, ia juga mendapatkan perlindungan finansial saat melahirkan ketiga anaknya dengan proses operasi sesar.

“Saya sangat bersyukur karena mengantongi kartu JKN yang berikan pemerintah ini. Bayangkan saja, mulai dari anak pertama hingga anak ketiga saya lahirkan dengan proses sesar. Untungnya semua biaya persalinan hingga kamar perawatan sudah ditanggung oleh BPJS Kesehatan,” ungkap Darmi.

Kepada Tim Jamkesnews ia menceritakan jika saat ini anak ketiganya terlahir dalam keadaan prematur pada minggu ke tiga puluh satu kehamilan, kondisi ini mengharuskan anaknya mendapatkan perawatan khusus di rumah sakit. Setelah proses bedah sesar selesai, anaknya langsung dirawat di ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU).

“Saat itu anak saya dirawat di ruangan NICU selama satu bulan, karena kan belum cukup bulan dan berat badannya juga masih sangat kurang. Seandainya tidak ada JKN, mungkin kami harus mengeluarkan uang hingga puluhan juta rupiah,” tutur Darmi.

Lama perawatan di ruang NICU berbeda-beda, tergantung kondisi setiap bayi. Semakin serius masalah kesehatan yang dialami, akan semakin lama bayi dirawat di ruang NICU.

Selang dua bulan setelah menjalani perawatan yang intensif, anaknya kembali dilarikan ke rumah sakit karena terlihat sesak. Menurut diagnosa dokter anaknya menderita kelainan jantung di usianya yang saat ini baru menginjak empat bulan.

“Sebagai seorang ibu pasti langsung panik saat melihat anaknya sesak, saat dilarikan ke rumah sakit ternyata harus kembali dirawat inap selama enam hari karena kelainan jantung,” tambahnya.

Saat ini anaknya masih menjalani kontrol secara rutin ke poli jantung setiap satu bulan sekali dan mengkonsumsi obat-obatan.

“Kalau dilihat kondisi anak saya sekarang sudah sangat baik, tapi kondisi jantungnya yang masih lemah. Dia masih harus dibawa ke rumah sakit untuk chek up ke poli jantung, untungnya sekarang sudah ada sistem antrean online jadi lebih cepat dilayani tanpa harus menunggu lama,” pujinya.

Darmi mengapresiasi pelayanan selama ia dan anaknya dirawat di rumah sakit. Ia tidak merasakan adanya perbedaan pelayanan meskipun terdaftar pada segmen peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI). Ia kagum karena pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit sangat baik dan sigap menangani anaknya.

Ia berterima kasih kepada pemerintah yang telah mendaftarkan dirinya menjadi peserta Peserta JKN. Menurutnya, dengan adanya Program JKN ini, masyarakat yang tergolong kurang mampu seperti dirinya bisa dengan tenang mendapatkan pelayanan kesehatan di fasillitas kesehatan tanpa harus khawatir memikirkan biaya yang besar.

“Saya berharap semoga BPJS Kesehatan terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat sehingga lebih banyak masyarakat yang dapat terjamin kesehatannya tanpa perlu mengkhawatirkan biaya,” tutupnya. (NU) (***)

  • Bagikan