MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Direktorat Jenderal (Dirjen) Politik dan Pemerintahan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI, Bahtiar Baharuddin hari ini dilantik sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel di Istana Negara, Jakarta, Selasa (5/9).
Akademisi Universitas Islam Negeri (UIN), Ibnu Hadjar mengingatkan Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin soal sejumlah masalah di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel. Mulai konflik interest hingga netralitas ASN menjelang Pemili 2024.
“Masyarakat Sulsel berharap banyak ke Bahtiar sebagai Pj Gubernur. Sulsel ini dinamis, khususnya bagaimana melahirkan kebijakan strategis untuk kemajuan Sulsel,” tukas Ibnu Hadjar, Selasa (5/9).
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin diketahui berasal dari Bone, kata Ibnu–sapaan akrabnya menjelaskan jangan sampai status tersebut melahirkan sekat sehingga terjadi konflik interest pada lingkup Pemprov Sulsel.
“Nah ini yang kadang terjadi bawa-bawa suku dalam bekerja. Pj Gubernur Sulsel mesti bijak dalam bekerja. Saya kira ini menjadi tugas berat pak Bahtiar memimpin Sulsel,” katanya.
Belum lagi, sambung dia, informasi utang yang dimiliki Pemprov Sulsel sebesar Rp56 Miliar. Hal-hal seperti ini yang harus juga dituntaskan Bahtiar Baharuddin. Selain itu, netralitas ASN yang mesti dijaga menjelang Pemilu 2024 mendatang.
“Masa kepemimpinan pak Bahtiar ini berada dalam tahun politik. Ini juga harus punya strategi khusus agar netralitas ASN tetap terjaga,” paparnya. (*)