MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Program prioritas sektor infrastruktur Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto atau akrab disapa Danny Pomanto, Makassar Core City Arena atau Macca batal tender.
Tak hanya itu, proyek Renovasi Rumah Jabatan Walikota Makassar, Smart Panyingkulu dan Bundaran Tamalanrea ikut gagal tender. Alasannya bervariasi, dominan lantaran terkendala izin.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengakui sejumlah proyek prioritas mengalami gagal tender. Misalnya saja proyek Bundaran Tamalanrea dimana anggaran sudah siap, desain juga sudah siap.
Namun untuk mengeksekusi proyek tersebut, Pemkot Makassar terganjal satu izin. Hal yang sama juga terjadi pada proyek Smart Panyingkulu. Proyek tersebut gagal dilaksanakan karena terkendala izin untuk pemindahan semua kabel, khususnya kabel PLN.
“Jadi, memang ini hal sepele sebenarnya yang menyangkut dengan koordinasi dengan pihak lain. Cukup mengesalkan sebenarnya. Kan yang susah anggarannya,” ungkap Danny Pomanto saat diwawancarai di Balaikota Makassar, Jalan Ahmad Yani, Senin (11/9).
Sementara untuk Makassar Cor City Arena atau MACCA, gagal dieksekusi tahun ini karena anggaran yang disiapkan Pemkot Makassar untuk membangun sarana olah raga di kawasan Untia tersebut dinilai belum cukup.
Proyek ini sebenarnya sudah melewati tahapan tender tahun ini. Namun dari lima perusahaan yang lolos prakualifikasi, tak satupun yang memasukkan penawaran.
Walaupun Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang dan Jasa juga sudah melakukan perpanjangan masa penawaran.
Pemkot Makassar sendiri menyiapkan anggaran sebesar Rp270 miliar untuk membangun proyek tersebut. Namun tidak ada perusahaan yang berani untuk memasukkan penawaran lantaran dikhawatirkan bakal merugi jika mengerjakan proyek itu.
Terpisah, Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga (Dispora) Kota Makassar Andi Patiware mengemukakan calon penyedia jasa yang lolos prakualifikasi enggan untuk memasukkan penawaran karena harga terendah ambang batas dianggap tidak sesuai untuk digunakan dalam konsep pembangunan design and build (rancang bangun).
“Jadi hal itu terungkap setelah Dispora melakukan market sounding. Kita undang lima calon penyedia jasa yang ikut pra kualifikasi. Ternyata alasan mereka tidak memasukkan penawaran karena harganya dinilai tidak sesuai,” ungkap Andi Patiware.
Pihaknya pun kembali melakukan
analisa hitungan kebutuhan anggaran bersama Manajemen Konstruksi (MK) dan tim teknis.
Dan dari hasil hitung-hitungan awal, proyek tersebut masih membutuhkan tambahan anggaran sebesar Rp130 miliar.
Untuk revitalisasi Rumah Jabatan Wali Kota Makassar yang berlokasi di Jalan Penghibur, alasan gagal dilaksanakan tahun ini karena menunggu output laporan lelang konsultan perencana. (*)