MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Menyambut World Clean Up Day, Kalla menggelar program aksi bersih bersih bersama Kalla Rescue dan WCD (World Clean Day) Sulawesi Selatan.
Program ini direalisasikan di kanal Kandea yang mulai dari kanal masjid Almarkaz, pasar terong sampai kanal jalan abubakar lambogo Makassar dengan panjang 1,5 km.
Kolaborasi Kalla bersama WCD Sulsel ini merupakan upaya membangun kepedulian masyarakat akan zero waste melalui portal perubahan kepedulian sampah dengan real action, education, dan advocation.
Corporate Social Responsibility Department Head Kalla, Rafiquah Djamil mengungkapkan kolaborasi yang terjalin bersama WCD Sulsel secara umum diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk bijak dalam mengelola sampah.
“Kita berharap semoga aksi bersih kanal ini bisa menjaga kebersihan dan fungsionalitas sistem drainase atau kanal yang ada di kota Makassar, serta memberikan banyak manfaat kepada masyarakat dalam mencegah banjir, mengurangi pencemaran lingkungan dan mengurangi resiko kesehatan nantinya,” ungkapnya.
“Melalui kegiatan aksi bersih kanal, masyarakat diharapkan bisa semakin sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan perkotaan karena sampah yang terakumulasi di kanal dapat mempengaruhi kualitas air dan menyebabkan pencemaran lingkungan serta penyebaran virus penyakit. Sehingga sangat penting untuk menjaga kebersihan lingkungan yang akan berdampak langsung pada ekosistem dan kesehatan masyarakat,” tambahnya.
Lebih jauh, aksi bersih ini juga tidak hanya sekedar membersihkan area kanal tetapi juga memaksimalkan potensi dari sampah yang dikumpulkan sehingga dapat dimanfaatkan untuk hal lain.
“Sampah yang berhasil dikumpulkan akan dilanjutkan ke tahap pemilahan dan penimbangan. Sampah anorganik yang bernilai guna akan diserahkan ke bank sampah pusat, sementara sampah yang tidak bernilai guna akan diangkut ke TPA oleh pihak kecamatan,” kata dia.
Aksi bersih ini juga turut mendapatkan dukungan dari pemerintah kota Makassar melalui dinas lingkungan hidup, TNI, Yotta, Hasamitra, Ego to Eko Permabudi dan Olymplast. Selain itu juga melibatkan komunitas volunteer dari mahasiswa pencinta alam, PMI dengan jumlah peserta yang terdaftar sebanyak 1200 orang. (Hikmah/B)