GOWA, BACAPESAN.COM – Bupati Gowa selaku Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Sulawesi Selatan, Adnan Purichta Ichsan mengatakan PMI bukan organisasi profit tetapi organisasi ini adalah organisasi kemanusiaan yang tentunya suka menolong sesama yang membutuhkan.
Hal ini diungkapkan Adnan setelah melantik Ketua PMI Kabupaten Tana Toraja Periode 2023-2028, Theofilus Allorerung yang juga Bupati Kabupaten Tana Toraja di Aula Kantor Dinas Pendidikan Tana Toraja, Sabtu (23/9).
Mengurusi PMI berarti mengurusi kemanusiaan yang tentunya tidak bisa berjalan sendiri. Tetapi dibutuhkan kolaborasi semua pihak untuk bisa memberikan kontribusi terbaik kepada masyarakat yang membutuhkan.
“Siapapun yang terlibat di PMI, itu adalah panggilan nurani. Karena PMI ini adalah organisasi yang dibangun untuk membantu dan menyelamatkan setiap orang yang membutuhkan tanpa memandang latar belakangnya,” ungkap Adnan.
Lanjutnya, ia juga mengatakan bahwa menjadi anggota atau relawan PMI dibutuhkan waktu 1 kali 24 jam. Makanya di Indonesia itu yang menggunakan istilah markas cuma ada 3 yang pertama itu Markas PMI, Markas TNI dan Markas Polri tidak ada istilah kantor PMI.
“Jadi kalau kantor itu ada jam kerjanya sedangkan markas tidak memiliki jam kerja sehingga PMI selalu siap kapan saja dibutuhkan tenaganya untuk membantu dan berkontribusi menolong sesama tanpa mengenal waktu,” tambahnya.
Tak hanya itu, dia menyebutkan ada dua manfaat yang bisa dirasakan dalam ber-PMI atau mengambil bagian dalam berorganisasi PMI.
“Manfaat pertama sebagai anggota PMI tentunya mereka akan rajin melakukan aksi donor darah yang berfungsi untuk membentuk tubuh yang sehat. Kedua, yang paling terpenting adalah pahala yang didapatkan dalam pengabdian menjalankan tugas-tugas kemanusiaan,” ungkapnya
Sementara Ketua PMI Tana Toraja, Theofilus Allorerung menyampaikan amanah yang telah diberikan kepada kami akan kami laksanakan sebaiknya-baiknya sesuai dengan tupoksi yang ada.
“Kepada pengurus PMI yang baru marilah kita bahu membahu dan bergotong royong menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya. Demikian juga kepada Dewan Kehormatan yang ada harus benar-benar menjadi tauladan dalam memberikan masukan kepada seluruh pengurus yang ada,” katanya.
Selama ini banyak orang yang memahami tugas tugas PMI itu hanya donor darah, padahal itu baru seperenam dari tugas PMI yang dijalankan.
“Tugas PMI sangat banyak, apalagi ketika ada bencana alam maupun bencana non alam disitulah PMI sangat dibutuhkan kehadirannya,” tambahnya.
Dirinyapun menyadari bahwa dalam bertugas PMI memiliki kemampuan yang terbatas. Olehnya itu dibutuhkan jaringan-jaringan dalam organisasi ini dari tingkat kecamatan hingga tingkat desa dan kelurahan. Karena jaringan tersebut bisa membuat PMI lebih berakselerasi lagi pada masa-masa akan datang.
“Saya juga berharap kepada Ketua PMI Provinsi Sulsel bantu dan dukung kami untuk lebih menggerakkan PMI yang ada di Kabupaten Tana Toraja, kami percaya bahwa Pak Ketua punya kemampuan yang luar biasa untuk menjalankan organisasi ini,” ungkap Theofilus. (*)