MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Puluhan dosen dan pengurus Yayasan Nobel Indonesia menggelar rapat dosen.
Rektor Institut Teknologi dan Bisnis Nobel Indonesia Badaruddin hingga Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Nobel Makassar, Mutiawan M Handaling hadir memberikan sambutan dan arahan kepada para Dosen.
Mutiawan M Handaling dalam sambutannya mengatakan, Dosen dan Mahasiswa merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan.
“Jika salah satu siklus rusak akan memengaruhi siklus lain, kalau Dosennya kurang baik, maka imbasnya, mahasiswanya pun ikut tidak baik. Kalau Mahasiswanya kurang baik, otomatis pembayarannya ke pengelola atau yayasan kurang baik,” urainya.
Olehnya itu, ia berpesan agar siklus tersebut sejatinya dijaga dengan baik. Selain itu, masalah pelayanan juga kerap menjadi PR bagi dosen. Namun, ia mengaku, keluhan dari Mahasiswa sudah mulai berkurang.
“Tapi masih ada saja, tolong hilangkan budaya yang seperti itu, tanpa mahasiswa kita bukan apa-apa. Jadi saya berharap kepada teman-teman sekalian servicenya tolong dijaga berikan yang terbaik, jangan sampai tercoreng memberikan preseden yang buruk bagi kampus yang kita cintai,” tegasnya.
“Satu dosen saja yang kurang baik ke mahasiswa, merusak semua kinerja, saya harap kita saling mengingatkan agar mahasiswa merasa puas mendapatkan pelayanan yang terbaik,” tandasnya.
Sejalan dengan itu, Dr.Badaruddin, mengaku bersyukur dengan jumlah Mahasiswa Baru mengalami kenaikan dibanding tahun lalu. “Tahun ini kita alhamdulillah menerima mahasiswa lebih dari biasanya, biasanya kita terima 300. Sekarang alhamdulillah kita melampaui pascasarjana tahun ini menerima sekitar 500,” katanya.
Meski begitu, angka tersebut dirasa belum memenuhi ekspektasinya. Sehingga, ia berharap, dosen sebagai bagian dari keluarga besar Nobel Indonesia agar membantu mempromosikan kampus yang berjargon “Home For Entrepreneur” ini, keseluruh lapisan masyarakat.
“Semua itu bisa kita raih kalau kita mau bersama-sama. Tidak bisa tanpa adanya bantuan dari Dosen Dosen,” tandasnya. (Hikmah/B)