PAREPARE, BACAPESAN.FAJAR.CO.ID – Kepala Dinas Perdagangan Pemerintah Kota Parepare, Prasetyo Catur mengimbau warga agar tidak panik tentang informasi kelangkaan tabung Elpiji 3Kg .
Hal itu disampaikan Prasetyo menyusul sejak bulan Agustus lalu tersebar informasi Soal sulitnya warga menemukan gas melon subsidi tersebut.
“Warga tidak perlu panik. Karena sejauh ini kami tetap melakukan pantauan di lapangan. Kita sudah turunkan tim untuk itu,” ucap Prasetyo Catur. (29/9/2023).
Pelaksana Tugas Ka Badan Keuangan Pemerintah kota Parepare itu, menegaskan bahwa pihaknya akan terus berupaya melakukan pengawasan di lapangan dan akan memberikan jaminan Stok tabung tetap tersedia.
“Kita awasi sejumlah pangkalan karena kita ingin pastikan Stok tetap ada. Kita juga berkoordinasi intens dengan pihak Pertamina,” tegasnya.
Pemerintah kota Parepare
melalui instansinya, kata Prasetyo, akan terus turun memantau aktivitas penjualan gas elpiji 3Kg di sejumlah pangkalan.
“Jadi, kita tidak diam ya. Kita akan terus turun memantau. Pemerintah tidak diam terkait persoalan di tengah masyarakat. Gas elpiji subsidi informasinya sulit ditemukan warga. Kita pasti tindak lanjuti aduan itu,” ungkap Prasetyo Catur.
Prasetyo mengatakan, pihaknya telah menurunkan tim sejak beberapa sejak pekan lalu untuk memantau langsung pangkalan yang ada di Parepare.
“Kita pantau langsung aktivitas di Pangkalan. Kita juga ingin pastikan agen gas menurunkan tabungnya di pangkalan tujuan,” kata dia.
Prasetyo menjelaskan, setelah tim turun di lokasi pangkalan tersebut, dilakukan edukasi dan imbauan secara tegas agar penyaluran gas subsidi tepat sasaran.
“Yang terpenting juga yang harus diperhatikan oleh pangkalan yaitu menyalurkan kepada warga yang berhak, dan tidak disalahgunakan dengan menjual ke luar daerah, atau kepada orang-orang tertentu dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri,” pungkasnya.
Sebelumnya, wali kota Parepare Taufan Pawe memerintahkan kepada instansi terkait untuk merespons cepat aduan warga terkait kelangkaan tabung subsidi.
Taufan Pawe pun meminta agar Disdag Parepare berkoordinasi dengan pihak pertamina dan stakeholder terkait demi mengatasi persoalan tersebut.
(***)
