Andi Rahmah Jadikan Program JKN Sebagai Wujud Bakti ke Orang Tuanya

  • Bagikan

PAREPARE, BACAPESAN.FAJAR.CO.ID – Menjadi seorang anak, pasti akan selalu berusaha memenuhi kebutuhan kedua orang tuanya sebagai wujud bakti. Bukan hanya dalam bentuk materi tapi juga dalam bentuk pemberian jaminan kesehatan.

Hal inilah yang dilakukan oleh Andi Rahmah (60), yang sadar akan pentingnya memiliki jaminan kesehatan. Ia mendaftarkan kedua orang tuanya menjadi peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebagai pegangan di usia senja.

“Program ini sangat membantu karena yang namanya penyakit tidak ada yang tahu kapan akan menyerang, apa lagi usia kedua orang tua saya saat ini sudah tergolong rentan terserang penyakit,” ungkap Andi Rahmah.

Program JKN merupakan program yang dikelola oleh BPJS Kesehatan sejak tahun 2014, tujuannya adalah untuk memberikan kepastian jaminan kesehatan kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Sebagai seorang pensiunan guru, ia sangat paham bahwa program yang digagas pemerintah ini sangat penting untuk dimiliki oleh seluruh lapisan masyarakat, utamanya ia dan keluarga. Andi Rahmah sendiri telah terdaftar sebagai peserta JKN sejak tahun 1986, yang saat itu masih dikenal dengan nama Perusahaan Umum (Perum) Husada Bhakti sebelum bertransformasi menjadi BPJS Kesehatan.

Ia pernah memanfaatkan kepesertaan JKN saat dirinya harus dirawat inap karena mengalami batuk yang tidak kunjung reda. Ia dirawat inap selama dua hari dan melanjutkan rawat jalan di fasilitas kesehatan tempatnya terdaftar.

“Saat itu saya di rawat inap karena batuk, sudah minum obat tapi belum juga sembuh, akhirnya saya memeriksakan diri ke Puskesmas dan di rujuk ke rumah sakit. Saat diperiksa oleh dokter, saya langsung diarahkan untuk rawat inap selama dua hari,” ungkapnya.

Ia beberapa kali kembali menjalani rawat jalan pada salah satu rumah sakit pemerintah di Kota Parepare hingga akhirnya dinyatakan sembuh oleh dokter yang menangani. Obat-obatan yang diberikan dan pelayanan yang ia dapatkan sangat membantu proses penyembuhannya.

Lebih lanjut Andi Rahmah menceritakan jika kedua orang tuanya rutin memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan karena penyakit hipertensi, baik itu rawat jalan maupun rawat inap.

“Mereka setiap bulan rutin melakukan pengecekan atas penyakit hipertensinya, di usia mereka yang saat ini sangat rentan, kami sebagai anak harus lebih memperhatikan lagi kesehatan mereka,” tambah Andi Rahmah.

Menurutnya, pelayanan yang didapatkan sebagai peserta JKN benar-benar sangat memuaskan. Hal ini ia rasakan saat ibunya beberapa kali harus menjalani rawat inap, ia tidak merasakan adanya perbedaan pelayanan dengan pasien umum.

“Ibu saya pernah dirawat inap selama sembilan hari, pernah juga dirawat selama tujuh hari di salah satu rumah sakit swasta di Kota Parepare. Pelayanan yang diberikan oleh tenaga medis di sana sangat memuaskan dan fasilitas yang diberikan kepada peserta sangat baik bahkan tidak ada biaya tambahan yang harus kami keluarkan,” terangnya.

Dalam kunjungannya, Andi Rahmah diberikan edukasi terkait penggunaan aplikasi Mobile JKN. Ia dikenalkan pada berbagai fitur-fitur yang semakin memudahkan peserta JKN, baik itu pengecekan data, perubahan data maupun kemudahan saat akan mengkases layanan di fasilitas kesehatan.

“Aplikasi ini sudah sering saya dengan dari keluarga dan teman-teman, menurut saya ini sangat memudahkan peserta. Tidak perlu jauh-jauh lagi datang ke kantor BPJS Kesehatan untuk mengecek data, karena semua bisa dilakukan kapan pun dan di manapun,” pujinya.

Di akhir perbincangan, Andi Rahmah menaruh harapan ke pada BPJS Kesehatan sebagai pengelola program JKN.

“Semoga BPJS Kesehatan terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada pesertanya. Saat ini sudah sangat baik, tapi semoga bisa lebih baik lagi karena sangat membantu masyarakat Indonesia khususnya bagi mereka yang tergolong kurang mampu dari segi finansial,” tutup Andi rahmah. (***)

  • Bagikan

Exit mobile version