Pj Gubernur Sulsel Dikukuhkan Jadi Bapak Asuh Anak Stunting

  • Bagikan
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin Dikukuhkan Jadi Bapak Asuh Anak Stunting

MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin dilatik sebagai Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS Sulsel) di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Selasa (3/10) malam.

Kepala Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo melantik langsung Bahtiar Baharuddin bersama dengan Ketua TP-PKK Sulsel Sofha Marwah Bahtiar, Kepala Bappelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan, Setiawan Aswad.

Lalu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, M. Ishaq Iskandar, dan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduj Keluarga Berencana Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Mirna.

Kepala Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menyampaikan, sekaitan dengan dilantiknya BAAS Sulsel, diharapkan mamou menjalankan amanat presiden untuk menekan aktif dalam gerakan penekanan angka Stunting.

“Presiden pesannya 2045 itu Indonesia emas,” sebut Hasto.

Kata dia, tugas BAAS mencapai harapan yang tertuang dalam SDGs.

Untuk informasi, SDGs adalah Agenda 2030 yang merupakan kesepakatan pembangunan berkelanjutan berdasarkan hak asasi manusia dan kesetaraan. SDGs memiliki 17 Poin tujuan, salah satunya adalah Kehidupan sehat dan sejahtera, yaitu menjamin kesehatan di segala usia dengan mulai dari menjamin gizi masyarakat hingga hingga sanitasi.

Lanjut Hasto, BAAS diharapkan mampu menekan angka kematian ibu dan anak dengan terus memperhatikan kesejahteraan terutama dalam asupan.

“Angka kematian ibu tidak boleh lebih dari 70 orang dari 100.000 orang, Kemudian angka kematian bayi tidak boleh lebih dari 12 orang dari 1000 orang itu sudah menjadi target-target 2030,” terangnya.

Hasto membeberkan target angka stunting di Indonesia mampu ditekan sampai 14 persen di 2024.

Sementara itu, Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin mengaku akan bekerja keras untuk menekan angka stunting di sulsel bersama tim. Apalagi baru-baru ini Kelompok kerja (Pokja) untuk penanganan stunting juga baru saja dibentuknya, terlebih itu juga salah satu program prioritasnya.

Ia mengaku angka stunting di Sulsel saat ini masih jauh dari target nasional di 2024.

“Sulsel kita cukup tinggi karena kita angkanya 27 kan sementara rata-rata nasional 2024 harus 14. nah makanya kawan-kawan saya ingatkan di delapan arah kebijakan pemerintah,” kata Bahtiar, Selasa malam (3/9/2023).

Diketahui, Pokja bentukan Bahtiar Baharuddin untuk penanganan Stunting dipimpin Asissten Bidang Pemerintahan Muh Rasyid. (*)

MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin dilatik sebagai Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS Sulsel) di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Selasa (3/10) malam.

Kepala Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo melantik langsung Bahtiar Baharuddin bersama dengan Ketua TP-PKK Sulsel Sofha Marwah Bahtiar, Kepala Bappelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan, Setiawan Aswad.

Lalu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, M. Ishaq Iskandar, dan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduj Keluarga Berencana Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Mirna.

Kepala Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menyampaikan, sekaitan dengan dilantiknya BAAS Sulsel, diharapkan mamou menjalankan amanat presiden untuk menekan aktif dalam gerakan penekanan angka Stunting.

“Presiden pesannya 2045 itu Indonesia emas,” sebut Hasto.

Kata dia, tugas BAAS mencapai harapan yang tertuang dalam SDGs.

Untuk informasi, SDGs adalah Agenda 2030 yang merupakan kesepakatan pembangunan berkelanjutan berdasarkan hak asasi manusia dan kesetaraan. SDGs memiliki 17 Poin tujuan, salah satunya adalah Kehidupan sehat dan sejahtera, yaitu menjamin kesehatan di segala usia dengan mulai dari menjamin gizi masyarakat hingga hingga sanitasi.

Lanjut Hasto, BAAS diharapkan mampu menekan angka kematian ibu dan anak dengan terus memperhatikan kesejahteraan terutama dalam asupan.

“Angka kematian ibu tidak boleh lebih dari 70 orang dari 100.000 orang, Kemudian angka kematian bayi tidak boleh lebih dari 12 orang dari 1000 orang itu sudah menjadi target-target 2030,” terangnya.

Hasto membeberkan target angka stunting di Indonesia mampu ditekan sampai 14 persen di 2024.

Sementara itu, Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin mengaku akan bekerja keras untuk menekan angka stunting di sulsel bersama tim. Apalagi baru-baru ini Kelompok kerja (Pokja) untuk penanganan stunting juga baru saja dibentuknya, terlebih itu juga salah satu program prioritasnya.

Ia mengaku angka stunting di Sulsel saat ini masih jauh dari target nasional di 2024.

“Sulsel kita cukup tinggi karena kita angkanya 27 kan sementara rata-rata nasional 2024 harus 14. nah makanya kawan-kawan saya ingatkan di delapan arah kebijakan pemerintah,” kata Bahtiar, Selasa malam (3/9/2023).

Diketahui, Pokja bentukan Bahtiar Baharuddin untuk penanganan Stunting dipimpin Asissten Bidang Pemerintahan Muh Rasyid. (*)

  • Bagikan