MAKASSAR. BACAPESAN.COM – Pondok Pesantren Modern Pendidikan Al-Quran IMMIM Putra Moncongloe, Maros menggelar kegiatan Literasi Santri Menulis dan Festival Penulis dan Karyanya tahun 2023.
Kegiatan yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Modern IMMIM Putra Moncongloe dihadiri Bupati Maros Chaidir Syam, Wakil Ketua Komisi E DPRD Provinsi Sulsel Andi Muhammad Irfan AB, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Maros Amiludin.
Lalu, Ketua Yayasan Dana Islamic Centre IMMIM Nur Fadjri Fadeli Luran, Direktur Pondok Pesantren Modern IMMIM Prof Muhammad Amri, Tokoh Literasi Nasional yang juga Mentor Utama Santri Menulis Buku Indonesia Bachtiar Adnan Kusuma, Camat, Kapolsek Moncongloe, Guru-guru penggerak menulis buku serta guru dan ratusan Santri Pondok Pesantren Modern Pendidikan Al-Quran IMMIM Putra Moncongle, Maros.
Kepala Perpustakaan Pondok Pesantren IMMIM, Sukmawaty S, menjelaskan kegiatan ini sangat meriah dengan berbagai macam kegiatan yang ditampilkan santri.
Misalnya kata Sukma, Pameran karya Literasi Santri, Marawis dan Pertunjukan Kecapi, Launching Novel Inspiratif berjudul “ Gagak dan Serigala” karya M.Raihan Anugrah, Festival Penulis dan Bukunya serta acara inti Bedah Buku Chaidir Syam, menampilkan pembicara tunggal Prof Muhammad Amri dengan pemandu acara Ustas Muhammadiyah Yunus.
Bupati Maros Chaidir Syam, menerima Penghargaan sebagai Tokoh Literasi Pondok Pesantren atas jasanya dalam mendorong kecakapan literasi di kalangan pondok pesantren yang diserahkan Ketua Yayasan Dana Islamic Centre IMMIM Nur Fadjri Fadeli Luran.
Selain penyerahan penghargaan kepada Bupati Maros Chaidir Syam juga dirangkaikan Penandatanganan MOU Pondok Pesantren IMMIM Putra dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Maros yang ditandatangani Direktur Pondok Pesantren IMMIM dengan Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Maros, Amiludin A, disaksikan Bupati Maros Chaidir Syam dan Ketua Yayasan Dana Islamic Centre IMMIM.
Bupati Maros, Chaidir Syam dalam pidato Keynote Speaker menyampaikan apresiasi atas kegiatan yang dilaksanakan Pondok Pesantren IMMIM. Karena itu, Chaidir Syam, berharap melalui Festival Santri Menulis dan Karyanya akan terbit berbagai tulisan dari santri Pondok Pesantren IMMIM.
“Saya berpesan agar mulailah menulis dari ide-ide yang sederhana dan bisa menjadi inspiratif bagi orang lain,” papar Chaidir Syam.
Sementara itu, Prof Muhammad Amri, membedah Buku karya Chaidir Syam, “Mendekap Maros”. Menurut Prof.Muhammad Amri, buku Chaidir Syam, Mendekap Maros, memotret tiga aspek yaitu pertama, aspek pribadi, Chaidir Syam, memiliki kesanyang sangat hormat terhadap kedua orang tuanya.
Dalam bukunya, Chaidir Syam menggambarkan kesan agama yang kuat.Sebab, kata Muhammad Amri, tidak ada kesuksesan tanpa doa dan dukungan kedua orang tua.
Kedua, urai Prof.Muhammad Amri, program Bupati Maros Chaidir Syam, mengenai Literasi perlu didukung. Selain karena banyak kelebihan yang dimiliki seperti memberikan manfaat kepada orang banyak. Nah, kata Prof. Amri, pilihan kata “Mendekap” memiliki arti penuh makna dan rasa. Yaitu, akan memberikan apa yang dia miliki, pikiran, rasa dan orang yang didekap itu merasa terayomi. Karena itu, Literasi itu penting. Apalagi zaman digital saat ini adalah zaman dimana zaman dapat mengungkapkan pendapat seluas-luasnya. “Karenanya literasi sangat penting utamanya literasi agama, maka sangat perlu literasi. Sehingga dapat menyaring berita dengan benar.
Ketiga, Chaidir Syam, kata Prof.Amri adalah pemimpin yang mau membagi kekuasaannya dan memberi kepercayaan pada orang–orang yang dinilainya punya kompetensi.” Chaidir Syam bukan pemimpin bertipe One Man Show” tegas Prof. Amri.
Tokoh Literasi dan Mentor Utama Santri Menulis Buku Indonesia, Bachtiar Adnan Kusuma, tampil memukau dan mendorong santri dan guru Pondok Pesantren IMMIM menulis buku. Bachtiar Adnan Kusuma, menjadi pembicara prolog dengan mengantarkan Best Practice “ The Power Of Writing”. Deklarator Perkumpulan Penulis Profesional Indonesia Pusat dan Ketua Umum Forum Nasional Penerima Penghargaan Tertinggi Nugra Jasadharma Pustaloka Perpustakaan Nasional RI, menguraikan runtut, jelas dan memotivasi peserta sambil interaktif sekaligus menunjukkan langsung karya Santri dan Siswa serta Guru menulis buku di Kabupaten Maros.
“ Menulis buku tak cukup hanya diimpikan, dipikirkan, digagas, tapi penting menggerakkan pikiran, gagasan, impian menjadi bukti dengan mengerjakannya dalam bentuk pembuktian menulis buku” papar BAK. BAK menguraikan jelas dan sistimatis, bagaimana bangsa yang gemar membaca dan gemar menulis, mengapa santri dan guru perlu menulis buku, upaya nyata memenuhi kurangnya akses buku bermutu di setiap perpustakaan pondok pesantren dengan mendorong berkelanjutan tumbuhnya budaya santri menulis buku.
Direktur Pondok Pesantren IMMIM Putra Moncongloe, Prof.Dr.H.Muhammad Amri, Lc.M.Ag. diujung acara Festival Santri Menulis Buku 2023, menyerahkan Penghargaan kepada Bachtiar Adnan Kusuma, sebagai Mentor Utama Gerakan Santri Menulis Buku Indonesia di Kabupaten Maros. (*)