JAKARTA, BACAPESAN.COM – Hipertensi atau bahasa awamnya tekanan darah tinggi adalah suatu kondisi saat tekanan darah melebihi angka 130/80 mmHg.
Penyebabnya bermacam-macam bahkan dari sebab yang tidak diketahui. Hipertensi dibagi atas dua yakni primer dan sekunder.
Hipertensi primer adalah tekanan darah tinggi yang sebabnya diketahui pasti dan berkembang seiring waktu. Ini adalah jenis yang paling umum didapati.
Hipertensi sekunder adalah jenis darah tinggi yang disebabkan penyakit lain, kadang terjadi secara mendadak dan bisa menyerang bahkan anak-anak.
Penanganan hipertensi biasanya oleh tenaga medis disarankan untuk memperbaiki pola hidup mulai dari menghindari maknana pemicunya dan berolahraga.
Namun, pada kasus yang lebih parah akan diresepkan obat hipertensi. Beberapa jenis obat hipertensi seperti ACE inhibitor, antagonus kalsium, diuretik, penghambat alfa, penghambat beta dan antiotensin receptor blocker (ARB).
Lalu, apakah obat hipertensi perlu terus diminum meskipun penderitanya tidak lagi merasakan gejala hipertensi?
Menurut dokter Spesialis Penyakit Dalam Prof dr Zubairi Djoerban, obat hipertensi perlu dikonsumsi secara terus menerus.
Ada berbagai pertimbangan bagi pasien sehingga disarankan untuk terus menerus mengonsumsi obat. Diantaranya :
Untuk mencegah berbagai komplikasi yang bisa disebabkan oleh hipertensi ini seperti stroke, serangan jantung dan penyakit ginjal.
Saat hipertensi telah disertai dengan kencing manis, maka ini bisa saja menyebabkan ablasio retina yang dapat menyebabkan kebutaan. Untuk itu konsumsi obat diperlukan.
Sehingga, sangat penting bagi penderita hipertensi untuk mengobati tekanan darah tingginya.
“Jadi, penting banget mengobati tekanan darah tinggi agar tidak menyebabkan kerusakan organ tubuh, baik kerusakan di mata, ginjal, otak maupun jantung,” tulis Prof Zubairi dikutip dari X pada Rabu (4/10/2023). (*/Fajaronline).
