MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengisi kuliah kebangsaan, di Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, Jumat (20/10).
Adapun tema agenda tersebut Polri – Prediktif, Responsibilitas dan Transparansi Berkeadilan (Presisi) dalam Menjamin Stabilitas Sosial dan Penegakan Hukum Menuju Indonesia Emas 2045’.
Kegiatan kuliah kebangsaan yang dihadiri oleh Para pimpinan Unhas, Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin, Kapolda Sulsel Irjen Pol Setyo Boedi Moempoeni Harso Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso, mahasiswa Unhas dari berbagai jurusan.
Sebelum memulai paparannya, Kapolri Listyo menyampaikan rasa bangganya dapat memberi Kuliah di Universitas terbaik di Indonesia Timur dan Nomor 4 di Indonesia, menurutnya begitu banyak tokoh-tokoh Hebat lahir di Unhas.
“Saya berterima kasih disambut hangat dan ramah sekali dan dapat memenuhi undangan Dies Natalis Unhas ke 67 semoga Unhas bersatu dan Unhas hebat,” tukas Kapolri Listyo.
Dalam paparanya, Kapolri Listyo mengatakan, bahwa di tengah keberagaman perbedaan yang kita miliki, hal tersebut merupakan kekayaan bagi kita.
‘Saya harap civitas akademik Unhas juga dapat berkontribusi menyebarkan pesan bahwa perbedaan pandangan politik dan perbedaan gagasan boleh saja ada tetapi persatuan dan kesatuan harus dijaga,” tegasnya.
Kapolri Listyo mengulas saat ini yang paling krusial, masyarakat akan mengikuti dan masuk pada tahapan Pemilu dan ini bisa jadi menjadi sebuah ancaman yang bisa berubah menjadi konflik bila tidak hati-hati.
“Olehnya itu bila terjadi konflik, saya tekankan mari kita selesaikan dengan cara yang baik dan dialog agar dapat terselesaikan dengan baik tanpa adanya kekerasan dan anarkis,” ungkapnya.
Kapolri Listyo juga mengatakan setiap kesempatan dirinya selalu mengajak untuk mengedepankan adu gagasan dan tidak menggunakan politik pecah belah yang membuat masyarakat yang menjadi korban.
Jenderal Listyo juga mengungkap saat ini juga muncul fenomena Citizen jurnalisme, semua orang bebas membuat narasi informasi dan ini berdampak munculnya kejahatan lain.
“Bila Pemilu bisa terlaksana dengan damai dan berhasil maka kita berhasil tunjukkan demokrasi yang mapan sehingga bisa meningkatkan investasi,” pungkasnya. (*)