MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Berbagai wilayah di Kota Makassar mengalami krisis air bersih akibat kemarau yang berkepanjangan. dampaknya, bisnis yang menggunakan air sebagai bahan utama mengalami gangguan dan memilih tutup.
Musim kemarau yang telah berlangsung beberapa bulan terakhir membuat debit air bersih ke rumah-rumah warga mulai menipis, bahkan pasokan cenderung habis. Sejumlah wilayah seperti di Bumi Tamalanrea Permai, Kecamatan Tamalanrea dan di Daya Kecamatan Biringkanaya, sangat merasakan kurangnya pasokan air.
“Sudah lama air tidak mengalir. Kami sekarang mengandalkan sumur bor, itu pun harus berbagi ke tetangga,” kata salah seorang warga bernama Ipha, Minggu (22/10/2023)
Di Daya, salah seorang warga bernama Nomi juga mengalami hal serupa. Krisis air tidak hanya dirasakannya tetapi seluruh warga perumahan Griya Marwah Land, “Saya terpaksa pulang kampung ke rumah orang tua karena di Makassar kurang air bersih sedangkan saya memiliki bayi,” ucapnya.
Lebih jauh, krisis air bersih ini berimbas juga pada berbagai bisnis yang banyak menggunakan air seperti laundry, bisnis air isi ulang bahkan bisnis rumah makan. Ilham salah satu pengusaha binatu di BTP terpaksa hanya memfungsikan empat dari delapan mesin cuci miliknya. Pasalnya sumber air miliknya yang berasal dari sumur bor mulai kering.
“Satu minggu terakhir sudah kurang air, jadi kalau biasanya kami fungsikan delapan mesin cuci sekarang sudah mulai kita kurangi. Kran air kita sudah tidak bisa jalan semua karena air sudah kurang,” imbuh dia.
Sementara salah satu rumah makan di BTP terpaksa harus mengandalkan air bersih dari rumah sanak saudara yang berjarak 2 kilometer untuk dipasok ke rumah makan miliknya.