Sektor Pertanian Sulsel Terancam Redup, Digital Farming Jadi Solusi

  • Bagikan
k Indonesia Sulawesi Selatan menggelar Bincang Ekonomi Sulsel 2023 bertajuk "Peluang dan Tantangan Implementasi Digital Farming Dalam Mendorong Produktivitas Sektor Ekonomi di Sulawesi Selatan” di Grand Ballroom Hotel UNHAS Selasa (24/10/2023)

Saat ini Bank Indonesia terus mendorong 33 Kantor Perwakilan di daerah untuk mengembangkan Klaster Petani dan UMKM binaan dengan memberikan eksposur digital farming.

Hingga 2023 terdapat 93 UMKM atau Petani yang dilibatkan dalam program Digital Farming tersebut. Outcome yang diperoleh yaitu UMKM dan Klaster Binaan memperoleh akses pemasaran yang lebih luas dengan adanya peningkatan kualitas pada produk yang dihasilkan,

Firdauz mengungkapkan, khusus di Sulawesi Selatan, BI Sulsel memberikan pendampingan dan bantuan terhadap Gapoktan Harapan Jaya di Kabupaten Gowa sebagai produsen padi dengan luas lahan 270 Ha

“Bantuan yang diberikan yaitu berupa bantuan teknis untuk penanaman menggunakan Pola Tanam Hazton, Alat Sensor, dan akses kerja sama terhadap platform digital mitra Bank Indonesia. Sejauh ini, dampak yang diperoleh Gapoktan yaitu adanya peningkatan produktivitas produksi padi, akses pasar yang lebih luas melalui online platform digital yang digunakan,” ujarnya.

“Ke depan, BI Sulsel akan terus mendorong peningkatan sektor pertanian Sulsel melalui implementasi strategi yang tepat guna dan didukung oleh kebijakan yang berbasis riset dengan dukungan Lembaga universitas di daerah,” tutup Firdauz. (Hikmah)

  • Bagikan

Exit mobile version