GOWA, BACAPESAN.COM – Kabupaten Gowa berhasil melaju ke tahap 10 besar dari 103 kabupaten di Indonesia yang dipilih untuk mengikuti penilaian program I-Sim for Regencies 2023. Penilaian ini merupakan tahapan akhir dari seluruh penilaian yang dilakukan setelah sebelumnya telah diadakan verifikasi data dan lapangan.
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa, Abdul Karim Dania mewakili Bupati Gowa untuk melakukan presentasi Program SDGs Unggulan Daerah dengan membawa Inovasi Kampung Rewako sebagai kluster ekonomi terpadu berbasis potensi lokal.
“Program ini telah memenuhi 10 dari 17 goals seperti tanpa kemiskinan, tanpa kelaparan, pendidikan berkualitas kehidupan sehat dan sejahtera, kesetaraan gender, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, berkurangnya kesenjangan, kota dan permukiman berkelanjutan, konsumsi dan produksi yang bertanggungjawab, serta kemitraan untuk mencapai tujuan,” katanya saat dikonfirmasi setelah melakukan presentasi pada Senin, (30/10).
Abdul Karim mengungkapkan rasa bangganya karena Gowa berhasil masuk dalam penilaian akhir program ini. Menurutnya, hal ini dapat menjadi motivasi agar dapat memenuhi seluruh target pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) di Kabupaten Gowa.
“Seperti yang kita ketahui, program unggulan Kampung Rewako ini adalah merupakan inisiatif bersama Bapak Bupati dengan seluruh Forkopimda Kabupaten Gowa dan hari ini, kolaborasi tersebut telah memperlihatkan hasil yang sangat positif untuk masyarakat,” ungkapnya.
Lanjutnya, pelaksanaan Program Unggulan Kampung Rewako di Desa Je’netallasa, Kecamatan Pallangga ini sangat mungkin direplikasi oleh desa-desa maupun kelompok masyarakat. Prinsip yang mendayamanfaatkan aset warga/desa serta pemanfaatan SDM menjadi added value yang penting. Ditambah lagi dengan memperhatikan environmental sustainability sebagai pondasi pengembangannya.
“Tentu dalam replikasi dapat disesuaikan dengan kondisi geografis, topografis dan demografis yang ada di desa/kelurahan tersebut. Untuk di Kabupaten Gowa sendiri telah direplikasi sebanyak 83 desa/kelurahan yang tersebar di 18 kecamatan,” tambahnya.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Gowa ini berharap dengan adanya Program SDGs unggulan ini, terjadi peningkatan taraf hidup masyarakat Kabupaten Gowa khususnya yang berada di sekitar pengembangan Kampung Rewako di 83 desa/kelurahan tersebut.
“Selain itu kita juga berharap hasil yang terbaik dari penilaian yang dilakukan barusan. Insya Allah Kabupaten Gowa mampu berkontribusi baik secara nasional dan internasional,” pungkas Abdul Karim yang mewakili Bupati Gowa yang sedang mengikuti Kursus Pemantapan Pimpinan Daerah (KPPD) yang dilaksanakan oleh Lemhanas di NUS Singapura.
Setelah penilaian akhir ini dirampungkan, penganugerahan bertajuk SDG Annual Conference 2023 dijadwalkan akan digelar pada November mendatang.
Dikonfirmasi pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Gowa, Sujjadan mengungkapkan bahwa indikator penilaian ini telah sesuai dengan misi Kabupaten Gowa seperti yang tercantum pada RPJMD tahun 2021-2026.
“Di dalam misi kita kan yang pertama mendukung pencapaian pilar pembangunan sosial, yang kedua ekonomi, ketiga lingkungan, dan yang terakhir hukum dan tata kelola. Keempat misi ini semuanya sudah mencakup 17 tujuan dari SDGs. Jadi sudah sinkron,” terangnya.
Untuk diketahui, I-Sim for Regencies 2023 ini merupakan program inisiatif berskema rating dan awarding untuk meningkatkan integrasi dan kolaborasi ekosistem Sustainable Development Goals (SDGs) atau tujuan pembangunan berkelanjutan di tingkat kabupaten. Program ini merupakan kolaborasi antara PT Surveyor Indonesia (PTSI), Bappenas, APKASI dan Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD).
Dari Sulawesi Selatan, terdapat 2 (dua) kabupaten yang masuk dalam tahap akhir penilaian ini, yaitu Kabupaten Gowa dan Sinjai. Kabupaten yang lainnya adalah Bantul, Temanggung, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Bogor, Karo, Bandung, dan Magelang. (*)