PINRANG, BACAPESAN.COM – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah mengumumkan sekolah Adiwiyata seluruh Indonesia. Program ini, berorientasi pada pengembangan pendidikan lingkungan jenjang pendidikan tingkat dasar hingga menengah.
Di Kabupaten Pinrang, tepatnya SMAN 7 luput dari penghargaan nasional ini. Padahal, sekolah tersebut berstatus terbersih 2023. Apalagi dengan program Adiwiyata yang telah dicanangkan selama ini.
Kepala UPT SMAN 7 Pinrang Ihwan Matu mengaku kecewa lantaran sekolahnya tak masuk nominasi penghargaan Adiwiyata Kementerian LHK. Padahal, sekolah ini belum lama mendapatkan penghargaan sebagai sekolah terbersih.
“Nah, berangkat dari predikat tersebut maka tidak berlebih kalau SMAN 7 Pinrang sangat pantas menerima penghargaan sebagai sekolah Adiwiyata,” ujar Ihwan, Selasa (31/10).
Dia menjelaskan, segi kebersihan sekolah ini berpredikat sebagai sekolah terbersih dan tidak akan ditemukan adanya sampah plastik yang berserakan. Pohon pelindung tertata rapi bahkan parkiran motor tertata dengan baik seperti layaknya dikelola secara profesional.
“Memang tidak ada lahan kosong yang dapat dijadikan kebun sayuran seperti sekolah penerima Adiwiyata yang lainnya. SMAN 7 Pinrang hanya memiliki luas tidak mencapai satu hektar sehingga lahannya habis untuk bangunan gedung sekolah,” jelasnya.
Belum lagi, kata dia, penataan kantin yang sangat representative sehingga tidak ditemukan adanya sampah plastik dari minuman gelas dan sebagainya di tempat ini. Hal tersebut merupakan wujud pencerminan budaya pengelolaan lingkungan di sekolah yang telah diterapkan oleh Sekolah selama ini.
“UPT SMAN 7 Pinrang layak mendapat status sekolah Adiwiyata sehingga sangat disayangkan jika sekolah ini tidak diusulkan untuk penilaian Adiwiyata,” ungkapnya. (*)