MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Harapan di tengah pudarnya kepercayaan. Itulah tercermin pada pemimpin di Provinsi Sulsel. Harapan warga Sulsel atau tim Juku Eja (julukan PSM) untuk memiliki stadion tak kunjung terealisasi.
Setelah bertahun-tahun menunggu dan dijanjikan disetiap masa kepemimpinan Gubernur Sulsel, hingga masa Pj Gubernur, disetiap pembahasan APBD Pokok dan APBD Perubahan oleh Pemerintah Provinsi Sulsel, hanyalah sebatas janji manis saja.
Kini kritikan pedas datang dari Sekretaris Fraksi PKB DPRD Sulsel, Fauzi Andi Wawo mengatakan, bahwa selama ini stadion yang dijanjikan Pemprov Sulsel hanya sebatas retorika dan dinilainya telah “membodohi” masyarakat.
Sebagai anggota Komisi E DPRD Sulsel yang bermitra dengan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel, selama tiga tahun anggaran pembangunan stadion dianggarkan di APBD Pokok dan APBD Perubahan. Namun, faktanya jauh dari harapan sebab tak dimanfaatkan sedikit pun.
“Soal kelanjutan pembangunan Stadion, itu kan selama 3 tahun kita komisi E selalu anggarkan (di APBD pokok dan di APBD-Perubahan). Jadi seakan-akan ini (anggaran) hanya mau membodohi masyarakat, bahwa kita mau kerjakan ini stadion,” ujarnya, Senin (6/11/2023).
Menurutnya, bahwa hal ini perlu diketahui masyarakat luas, bahwa sejak Stadion Mattoangin dirubuhkan, DPRD Sulsel dan Dispora Sulsel sudah mengalokasikan di APBD tahun 2021, kemudian tahun 2022 dan terakhir tahun 2023.
“Karena ini barang yang sangat tidak bisa dikerja. Terutama lahan lagi bermasalah hukum, maka secara aturan tidak bisa. Kita harus urut dari situ,” tutur Anggota DPRD dari dapil Makassar A itu.
“Jadi tolong clearkan dulu ini. Karena Dispora mau menganggarkan, tapi kami kami yakin tidak bisa dilaksanakan. Karena lagi bermasalah hukum,” tambahnya.
Dengan demikian, ia menuturkan bahwa Pemprov Sulsel hanya mencari selamat saja agar meredam kerinduan masyarakat soal kelanjutan pembangunan Stadion. Begitu juga dengan Stadion Barombong yang tak bisa dilanjutkan.
“Kan selama 3 tahun ini, Pemprov sepertinya hanya mau mencari selamat saja. Bahwa kita sudah anggarkan, padahal kita ketahui stadion itu tidak mungkin dibangun karena bermasalah hukum,” tuturnya.
“Hingga saat ini, Dispora tetap mau menganggarkan. Padahal kan tidak bisa. Jadi ini maksudnya sepertinya hanya untuk meredam saja,” lanjutnya.
Andi Fauzi pun menegaskan jika anggaran Stadion itu tidak usah dimasukkan di APBD 2024, karena memang tidak bisa dilaksanakan.
“Tidak usah dianggarkan di APBD 2024 untuk pembangunan stadion, karena tidak mungkin. Apalagi sudah tiga kali tidak jadi-jadi. Anggaran di Dispora tahun 2024 hanya Rp43 miliar, mending prioritaskan bayar utang,” jelasnya.
Diketahui, berdasarkan catatan sejak Stadion Mattoanging rata dengan tanah sekitar akhir 2020 lalu, rencana pembangunan Stadion Mattoanging mendapat kucuran dana Rp70 miliar di 2021 dan Rp66,2 miliar di 2022. Kendati demikian hingga saat ini kelanjutan pembangunannya tak kunjung terealisasi.
DPRD Sulsel bahkan menyatakan, jika pembangunan Stadion Mattoanging masih menjadi prioritas pada Tahun Anggaran 2023 lalu, dengan mengusulkan penambahan anggaran sebesar Rp200 miliar, namun lagi-lagi tak bisa dilaksanakan. (*/raksul)