Apalagi dalam usulannya, Kemenag menuliskan besaran Bipih atau biaya tanggungan jemaah sekitar Rp 73,5 juta. “Kenaikannya jangan drastis seperti sekarang,” katanya.
Politisi yang akrab disapa HNW itu menjelaskan mengacu pada penyelenggaraan haji 2023, nyaris tidak ada persoalan.
Masalah yang menonjol, hanya muncul saat penyelenggaraan masa Arafah, Mudzalifah, dan Mina (Armuzna).
Artinya dengan biaya yang seperti tahun lalu, sejatinya tidak ada masalah. Apalagi tidak ada lonjakan biaya di Saudi yang signifikan.
Kalaupun ada kenaikan, HNW mengatakan angka realistisnya di kisaran Rp 5 jutaan saja. Secara prinsip dia kritisi usulan biaya itu.
Kemudian juga perlu dilakukan pembahasan secara proporsional. Jangan sampai jemaah menjadi terbebani.
Dia juga mengusulkan lama tinggal jemaah di Saudi dipotong dari sekarang 40 hari, jadi 30 hari saja. “Ketika jadi 30 hari, bisa menghemat (biaya haji) banyak,” kata dia.