“Masyarakat biasanya kalau mati lampu keluar ke mall misalnya. Maka kami memberi pemadaman 4 jam dan hanya sekali agar masyarakat keluar rumah juga hanya sekali. Namun jika pembangkit lebih baik bisa dihidupkan kembali dan kurang dari 4 jam itu,” sebutnya.
Selain melakukan pemadaman, PLN juga melakukan berbagai upaya untuk mengembalikan sistem kelistrikan di kondisi normal. Salah satunya adalah sistem modifikasi cuaca.
“Kami telah melakukan sistem modifikasi cuaca di daerah suplai PLTA. Sistem ini sama dengan hujan buatan. Ini membawa hasil, beberapa hari terakhir sudah tidak ada pemadaman dan hasilnya signifikan,” ucap Ahmad
“Hujan buatan ini adalah salah alternatif, kita lakukan tidak henti-hentinya namun membutuhkan kerja sama beberapa pihak dimana drone bermuatan garam menembakkan garam kepada awan yang memiliki bibit-bibit air. Jadi kalau tidak ada awan atau blue sky susah dan tidak akan ada hasilnya. Makanya kami harus koordinasikan dengan BMKG dan jatuhnya juga harus di dekat sungai pembangkit PLTA agar langsung berdampak.” sambungnya.
Ahmad menjelaskan, pemadaman bergilir ini tercatat telah berlangsung sejak Oktober lalu, ” Modifikasi cuaca ini telah membawa dampak signifikan dan berulang kali dilakukan khususnya di daerah Mamasa PLTA Bakaru dan daerah aliran danau Poso dan sampai sekarang masih terus dilakukan,” jelasnya.
Lebih lanjut atas pemadaman yang telah berlangsung beberapa waktu ini, PLN juga telah mengundang Walikota Makassar Danny Pomanto untuk melakukan pengecekan langsung.
“Kami telah mengundang pak Wali untuk melihat kondisi kelistrikan kami, bersama all timnya. fenomena elnino, dan PLTB yg dikeluhkan walikota tidak maksimal ini sebab Elnino tidak hanya mempengaruhi air tetapi juga angin sehingga PLTB kita yang biasanya menyuplai 140 Mega Watt saat ini hanya bisa 10 persen. Jadi kami sudah jelaskan. Terimakasih walikota membuka ruang diskusi bagi kami,” pungkasnya.