Lebih jauh terkait pemadaman listrik yang disinyalir menjadi penyebab maraknya kebakaran di kota Makassar menurut Ahmad di luar wewenang PLN dan biasanya terjadi karena arus pendek yang disebabkan sistem. Kelistrikan yang tidak sesuai dengan semestinya.
“Wewenang PLN sampai pada kwh yg ada di meteran pelanggan, kemudian di dalam. Ada instalasi milik pelanggan. Biasanya ada asosiasi yg menangani hal tersebut. Terkait kebakaran biasanya ada arus pendek yang muncul dari instalasi sebab tidak sesuai standar. Misalnya colokan menumpuk, barang elektronik tidak sesuai standar yang menyebabkan muncul api di istalasi pelanggan,” jelasnya
” PLN juga telah mensosialisasikan agar masyarakat selalu meremajakan sistem kelistrikan dan jika tidak digunakan di cabut dahulu. Banyak masyarakat mengaku banyak yg rusak alat elektronik. Namun wewenang PLN sampai disitu, biasanya penyebabnya jika ada yang tidak sesuai standar,” sambungnya.
Namun demikian, untuk menekan kejadian serupa, PLN melakukan sosialisasi. “Untuk pencegahan kami memiliki unit Layanan pelanggan yang kerja sama Damkar dan ada sosialisasi keselamatan ketenaga listriknya ada di sekolah, kelurahan kecamatan minimal seminggu sekali di situlah corong kami,” jelasnya.
Ahmad juga menjelaskan Terkait Pemadaman bergilir yang akan memberikan kompensasi pada masyarakat.
” Hal ini masuk pada peraturan menteri ESDM no 18 tahun 2019, terkait mutu pelayanan PLN dimana PLN akan senantiasa mengikuti peraturan menteri. Kompensasi berupa diskon energi minimum, kalau pelanggan masuk dalam kriteria. Kriteria paling umum banyak itemnya. Saat ini masih di kaji dan koordinasi di pusat. Salah satu dari banyak hitungan adalah potongan 35 persen,” terangnya.
Ahmad mengungkapkan pihaknya menjadi orang yang sangat berharap sistem kelistrikan kembali normal, “Kalau ada yang ditanya siapa yang ingin kondisi kelistrikan kembali normal adalah kami sebab, tidak sedikit biaya yang keluar seperti untuk modifikasi cuaca dan relokasi pembangkit. Kami berharap kondisi kelistrikan kembali,” harapnya.
“Kami mohon doanya agar semua upaya yang kami lakukan baik modifikasi cuaca maupun relokasi pembangkit bisa beroperasi seperti semula serta turun hujan di daerah pembangkit dan kami diberi kesehatan dan kekuatan untuk bisa kembali melistriki sebagaimana harusnya. Kapan selesai pemadaman bergilir ini, kami upayakan secepatnya. Kami masih semaksimal mungkin mencari solusi, segera mohon doanya,” tutupnya. (Hikmah)