Lebih jauh Sultan membebekan alasan pinjaman online marak karena ada judi online. “Sperti slot yang no limit yang tidak ada batasan hingga jutaan rupiah. Apalagi pada generasi z. Makanya jika sudah terjebak judi online ketika ingin deposit maka ada pinjo. Jika kalah maka ada lagi pinjol, kalah lagi pinjo lagi sampai menjadi utang besar yang menjebak,” ungkapnya
“Judi online itu sama seperti permainan capit boneka dimana ada algoritmanya begitupun pinjol, ada algoritma tidak mungkin pemilik aplikasi ingin rugi dan pasti ingin meraup keuntungan sebanyak banyaknya. Pintarnya dia algoritmanya akan mengatur misal 10 kali kipat mengambil uang baru pemain menang. Ini harus di pahami masyarakat. Menurut dia, jika generasi Z diedukasi agak susah, maka yang di edukasi orang tua dan sekolah sebab mereka tidak sadar meski anak rebahan di dalam kamar melakukan judi online.,” terangnya.
Kemudian menurut Sultan, ini menjadi perhatian bagi Dinas Kominfo, OJK dan tim satgas PASTI . “Kami sadar benar pinjaman online ini sangat dibutuhkan. misal kita butuh uang tapi keluarga juga tidak punya uang. Maka kita harus sadar tidak semua pinjol baik,” pungkasnya
“Dan yang bisa kita lakukan aadalah melakukan literasi digital kepada orang tua, anak dan seluruhnya. Anak main judi pinjam di pinjol maka orang tua harus bayar. Ada beberapa kasus pasangan suami istri punya anak, namun suami suka judi online dan sadar namun utangnya sudah terlanjur banyak. Mari kita dengan penuh kesadaran menyayangi keluarga dengan menghindari judi online dan pinjol,” ajaknya.
Lebih jauh Tim satgas PASTi yang terdiri terdiri dari OJK, Polda Sulsel Diskominfo Sulsel, Stakeholder, NJIO saat ini melakukan edukasi memproduksi konten positif dan di sebar sebagai upaya prepentif dan melakukan oenutuoan bagi pinjol eilegal sebagai langkah kolaboratif.
Sultan juga membeberkan saat ini ada beberapa laporan investasi bodong, judi online, pinjol yang ditindaklanjuti Satgas Pusat dan langsung menutup oinjol sekitar 200an lebih.
Sultan juga mengatakan bahwa perkembangan digital saat ini menjadi dua mata pisau, bisa bersisi baik dan bersisi buruk. Dirinya juga meminta agar para penyedia jasa pinjol ilegal segera berhenti
“Untuk para oknum Pinjol agar aktivitas ilegal tidak lagi laksanakan karena merugikan masyarakat. Bagaimana jika anak istri bapak ibu yang mengalami. Dan masyarakat diminta waspada memperbanyak literasi digital dan jangan gampang mengakses pinjaman digital. Gaya hidup juga sangat mempengaruhi. Judi online menjadi kesadaran kita masing masing, Nasehat org tua menjadi upaya pencegahan,” harapnya.
Menurut Sultan, alasan oinjol marak karena prosesnya instan dan sangat gampang mendapat uang.
“Pertama literasi masyarakat rendah, kedua tuntutan hidup dan iming iming memenangkan hadiah dari judi online menjadi ledakan yang susah kita bendung sehingga literasi digital wajib. Percuma melakukan judi online karena ada algaritma tidak ada bandar mau kalah. Yang bisa menang di judi online adalah bandar dan hacker. Tips menghindari pinjaman online adalah kembali ke diri masing masing maka perlu literasi keuangan. Kedepankan kebutuhan dibanding keinginan. Untuk judi online, kemenangan terbesar pelaku judi online adalah berhenti,” tutupnya. (Hikmah)