“Ada beberapa generasi muda yang belum menentukan pilihan. Artinya akan banyak golput (golongan putih) dari kalangan generasi muda,” ungkapnya.
Untuk itu, Dedi mengimbau kepada Komisi Pemilihan Umum untuk menyediakan fasilitas pemungutan suara yang fleksibel untuk generasi muda.
“Sehingga mereka yang merantau juga bisa memberikan suara,” ucapnya.
Apalagi, menurutnya, antusiasme anak muda saat ini lebih besar dibandingkan pada pemilu 2019 lalu.
“Pemilu sebelumnya mereka hanya riuh di medsos (Media Sosial),” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur P3S Jerry Massie menilai tingginya antusiasme anak muda terhadap Prabowo Subianto dikarenakan saat ini Prabowo terkenal dengan Capres yang gemar bergurau.
“Selain itu sekarang dia juga gemar tersenyum. Itu yang membuat daya tarik untuk kalangan muda,” ujarnya.
Jerry menyebut saat ini wilayah yang paling banyak menyumbang suara yakni Jawa Barat. Ditambah ada sosok Ridwan Kamil yang menurut Jerry akan menguntungkan kubu Prabowo-Gibran.
“Urutan kedua ada Jawa Timur. Nanti bisa kita lihat seberapa banyak milenial yang menyumbangkan suaranya,” ujar Jerry.
Selain itu adanya Partai Amanat Nasional (PAN) di kubu Prabowo disebut Jerry juga menguntungkan, lantaran banyaknya artis yang bergabung di Partai yang diketuai Zulkifli Hasan tersebut.
Jerry menyoroti faktor Jokowi, Iriana, Gibran dan Kaesang bersama PSI dinilai mampu menambah kekuatan elektoral Prabowo yang hampir mencapai 40 persen.
“Siapa pun presidennya, kita berharap Indonesia menjadi lebih baik dari sebelumnya,” ujarnya. (jpnn)